PERAN KOMITE AUDIT DALAM HUBUNGAN ROTASI WAJIB KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN KUALITAS AUDIT
KUSHARYANTI, Prof. Indra Wijaya Kusuma, MBA.; Ph.D. Dr. Sumiyana, M.Si.; Singgih Wijayana, M.Si., Ph.D.
2022 | Disertasi | DOKTOR ILMU AKUNTANSIRegulasi rotasi wajib auditor di Indonesia mengatur pembatasan jangka waktu penugasan auditor, baik level kantor akuntan publik maupun akuntan publik, pada satu klien tertentu. Penelitian ini bertujuan menginvestigasi efek rotasi wajib auditor terhadap kualitas audit. Lebih lanjut, riset ini meneliti peran komite audit dalam hubungan antara rotasi wajib auditor dan kualitas audit. Penelitian ini mendasarkan pada rerangka manajemen pengetahuan dan konsep paket mekanisme tata kelola untuk menjelaskan serta mengembangkan hipotesis penelitian. Sampel penelitian ini adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian 2010������¢���¯���¿���½���¯���¿���½2015. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan regresi berganda dan moderated regression analysis. Kualitas audit diproksikan dengan akrual modal kerja taknormal. Penelitian ini mendapatkan beberapa temuan yaitu kualitas audit menurun setelah rotasi wajib auditor, khususnya rotasi wajib kantor akuntan publik (KAP). Studi ini juga menemukan bahwa rotasi wajib akuntan publik (AP) tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Menariknya, rotasi wajib KAP non-Big 4 dan pergantian sukarela berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Terakhir, penelitian ini tidak berhasil membuktikan pengaruh keefektifan komite audit dalam hubungan antara rotasi wajib auditor dan kualitas audit. Temuan penelitian ini berkontribusi pada literatur regulasi rotasi wajib auditor dan kualitas audit, khususnya di negara beregulasi rotasi wajib KAP dan AP. Selain itu, riset ini juga berkontribusi pada literatur akademis tata kelola korporasi, yaitu menyediakan bukti peran relatif komite audit dalam hubungannya dengan mekanisme tata kelola lainnya.
Regulator enacted mandatory auditor rotation at audit firm and partner level. This study aims to investigate the effect of mandatory auditor rotation on audit quality. Furthermore, this research examines the role of the audit committee in the relationship between mandatory auditor rotation and audit quality. This research is based on the knowledge management framework and the concept of governance mechanism bundle to explain and develop research hypotheses. The sample of this research is non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange with a research period of 2010������¢���¯���¿���½���¯���¿���½2015, which is one of the few countries that not only implementing audit partner rotation but also mandatory audit firm rotation. The research hypotheses were tested using multiple regression and moderated regression analysis. Audit quality is proxied by abnormal working capital accruals. This study found several findings, namely audit quality decreased after mandatory auditor rotation, especially mandatory audit firm rotation. This study also finds that mandatory partner rotation has no effect on audit quality. Interestingly, we find that audit quality improves following audit firm rotation for companies audited by non-Big 4 audit firm. We also find that voluntary audit firm change has a positive effect on audit quality. Finally, this study failed to prove the effect of audit committee effectiveness on the relationship between mandatory audit firm rotation and audit quality. The results of this study should be of interest to Indonesian legislator who is recently amended the mandatory auditor rules.
Kata Kunci : mandatory audit firm rotation, audit quality, audit committee, bundle of governance mechanism