Laporkan Masalah

Politik Luar Negeri Indonesia di Periode Pertama Joko Widodo dalam rangka Menghadapi Persaingan Amerika Serikat dan Cina melalui Indo-Pasifik dan Belt and Road Initiative

MUHAMMAD RIZA W P, Dr. Nur Rachmat Yuliantoro

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Penelitian ini menjelaskan politik luar negeri Indonesia pada periode pertama Presiden Joko Widodo (2014-2019, menghadapi persaingan AS dan Cina dalam proyek Indo-Pasifik dan BRI. Indonesia berusaha memanfaatkan relasinya dengan kedua great power dalam rangka mencapai kepentingan nasional. Kepentingan Indonesia untuk meningkatkan konektivitas maritim menjadi prioritas utama, yang dijalankan melalui doktrin Poros Maritim Dunia (PMD). Di awal pemerintahan Presiden Jokowi, Cina banyak membantu realisasi visi pembangunan Jokowi, sehingga Indonesia memiliki relasi yang cukup dekat dengan Cina dan PMD memiliki beberapa keselarasan dengan BRI. Memasuki pertengahan periode, AS berusaha mengimbangi proyek Cina dengan menawarkan kerja sama Indo-Pasifik. Mengingat besarnya kebutuhan Indonesia untuk meningkatkan konektivitas maritim, Jokowi juga menjalin kemitraan dengan AS dalam rangka merealisasikan visi pembangunan Indonesia. Menggunakan konsep middle power Holbraad, penelitian ini menguraikan empat faktor yang memengaruhi Indonesia untuk mengambil keuntungan di tengah persaingan great power Amerika Serikat dan Cina. Indonesia mengunakan relasinya dengan Cina untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur. Pada saat yang sama, relasi Indonesia dengan AS juga diarahkan untuk menjaga kebebasan navigasi di Asia Tenggara.

This study explains Indonesia�s foreign policy in the first period of President Joko Widodo (2014-2019, facing competition from the US and China in the Indo-Pacific and BRI projects. Indonesia is trying to take advantage of its relations with the two great powers in order to achieve national interests. Indonesia�s interests are to improve connectivity maritime is a top priority, which is carried out through the Global Maritime Fulcrum doctrine. At the beginning of President Jokowi�s administration, China helped a lot in realizing Jokowi's development vision, so that Indonesia has a fairly close relationship with China and PMD has several alignments with BRI. Entering the middle of the period, the US is trying to balance China�s projects by offering Indo-Pacific cooperation. Given the great need for Indonesia to improve maritime connectivity, Jokowi is also forging a partnership with the US in order to realize Indonesia�s development vision. Using Holbraad�s middle power concept, this study outlines four factors that influence Indonesia to take advantage of the great power competition between the United States and China. Indonesia uses its relationship with China to boost infrastructure development. At the same time, Indonesia�s relations with the US are also directed at maintaining freedom of navigation in Southeast Asia.

Kata Kunci : Indonesia, Jokowi, PMD, Indo-Pasifik, Belt and Road Initiative

  1. S2-2022-466852-abstract.pdf  
  2. S2-2022-466852-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-466852-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-466852-title.pdf