MEASURING COMMUNITY RESILIENCE TOWARDS MULTI-HAZARD DISASTERS CASE STUDY: DENPASAR MUNICIPALITY, BALI, INDONESIA
DWI PUTRI A, Dr. Eng. M. Sani Roychansyah ST, M.Eng.
2021 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTASeiring dengan meningkatnya industri pariwisata dan fasilitas pendukungnya yang terus berkembang di Provinsi Bali, Kota Denpasar sebagai ibu kota provinsi menarik banyaknya pendatang untuk menetap. Tren masuknya pendatang atau dikenal sebagai urbanisasi menjadikan Kota Denpasar menjadi area terpadat oleh penduduk di Provinsi Bali. Namun, akibat negatif dari urbanisasi, Kota Denpasar harus menghadapi problematika seperti persoalan sampah, perubahan tata guna laha, kenaikan harga property dan konflik sosial. Selain itu, secara letak geografis, Denpasar terletak diantara dua sumber tektonik aktif yang mengakibatkan kerentanan terhadap gempa bumi dan tsunami. Tidak hanya ancaman dari bencana geofisika, juga ancaman lain seperti banjir, bencana ekstrim, kebakaran hutan dan lahan, gelombang ekstrim, dan erosi pantai. Hal ini diperparah dengan munculnya Pandemik COVID-19 dan mundurnya industri pariwisata sehingga meningkatnya kerentanan terhadap ketangguhan Kota Denpasar. Penelitian ini diadakan untuk menganalisa ketangguhan Kota Denpasar guna menjawab permasalahan ancaman bencana dan problematika perkotaan. Ditambah lagi, belum adanya penelitian terdahulu untuk menjawab ketangguhan Kota Denpasar dari sisi problematika urban dan risiko bencana dalam pendekatan yang menyeluruh. Pertama, penelitian semi-qualitatif dengan menggunakan kerangka CDRI (Climate Disaster Resilience Index) dilakukan untuk mengukur ketangguhan di Kota Denpasar. Dari hasil penelitian ini, menunjukan bahwa Kecamatan Denpasar Barat memiliki nilai tertinggi dalam ketangguhan diikuti oleh Kecamatan Denpasar Selatan, Kecamatan Denpasar Utara dan Kecamatan Denpasar Timur dengan Aksesibilitas Jalan, Permukiman dan Penggunaan Lahan, Populasi, Modal Sosial, dan Kesehatan sebagai nilai indikator tertinggi. Kedua, studi kualitatif diadakan dengan cara wawancara semi-terstruktur untuk menentukan factor-faktor pendukung dan penghambat dalam menentukan tingkat ketangguhan di Kota Denpasar dengan melibatkan beberapa institusi-institusi terkait yang berkaitan dengan manajemen bencana di Kota Denpasar. Terakhir, rencana aksi jangka pendek, menengah dan panjang diajukan untuk meningkatkan ketangguhan di Kota Denpasar.
As the number of tourism and its supporting industries have grown in Bali Province, Denpasar Municipality as the capital attracts massive urbanization to the city. This urbanization trend transforms the city become the densest region in Bali Area. As the adverse effects of urbanization, Denpasar Municipality struggles with urban problems such as waste, shifting land use, bubbling property, and social conflict. Moreover, geographically, Denpasar is located between two active tectonic triggers that put this city in danger of earthquake and tsunami. Not only from geophysical threat, but Denpasar is also at risk from flood, extreme weather, forest and land fire, extreme waves, and beach erosion. Currently, the emergence of the COVID-19 Pandemic and the downfall of the tourism industry also put Denpasar Municipality’s Resilience at the edge. To address the threat of disaster and urban problems in Denpasar, research was conducted to analyze the resilience in the city. Yet, the previous studies have not been addressed the resilience of the urban crisis and disaster in a holistic approach. First, the semi-qualitative research by CDRI (Climate Disaster Resilience Index) Framework was conducted to measure the urban resilience in Denpasar. The result shows that West Denpasar has the highest score of resilience, followed by South, North, and East Denpasar with road accessibility, Housing and Land-Use, Population, Social Capital, and Health as the highest indicators. Then, a qualitative study with semi-structured interviews with several institutions responsible for disaster management in Denpasar was conducted to determine the supporting and restraining resilience factors in Denpasar. Last, in the short, medium, and long-term, the action plans are suggested to enhance resilience in Denpasar Municipality.
Kata Kunci : Denpasar, Multi-Hazard Assessment, Urban Threat, Urban Resilience, CDRI Framework