Laporkan Masalah

HUBUNGAN ANTARA TEBAL HUJAN DENGAN DEBIT ALIRAN (Q) DAN DEBIT PUNCAK (Qp) Dl HUTAN PlNUS DAERAH TANGKAPAN AIR WADUK GAJAH MUNGKUR RPH JATI,BKPH BATURETNO,KPH SURAKARTA

Dwi Muhammad Suryanto , Ir. Sri Astuti Soedjoko

2005 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Penutupan lahan oleh hutan memberi banyak manfaat dan memegang peranan penting terhadap pengaturan perilaku air•. melindungi tanah dari erosi yang berlebihan dan mengurangi pengendapan tanah di sungai-sungai, memperlambat air la~an. dan ~encegah banjir yang membahayakan, Bekaitan dengan hal tersebut maka hUJ~n y~ng jatuh kedalam sua~ daerah tangkapan air akan mempengaruhi besarnya debit ahra~ yang keluar dan kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tebal hujan dengan debit aliran (Q) dan debit puncak (Qp). Pada penelitian ini, sebelumnya telah dibangun Stasiun Pengarnatan Arus Sungai (SPAS) yang dilengkapi denganalatpencatattimggi mukaair otomatis (AWLR) di bagian hilir daerah tangkapan air. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap tinggi muka air, debit rata-rata harlan dan debit puncak, Selain itu juga d.ilak-ukan pengukuran tebal hujan.. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana menggunakan program SPSS 10 dengan menempatkan tebal hujan sebagai variabel bebas, dan debit aliran rata-rata harian dan debit puncak sebagai variabel bergantung. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel tebal hujan (X) memiliki pengaruh yang nyata terhadap besarnya debit aliran rata-rata harlan (YI) dan debit puncak (Y2). Taksiran besarnya debir aliran rata-rata harian dapat diketahui melalui persamaan YI = -0,00234 + O,002594X dengan nilai koefisien determinasi (R 2 ) = 0,671, sedangkan taksiran besarnya debit puncak dapat diketahui melalui persattiftan Y2 = -0,349 + O,02554X dengan koefisicn determinasi (R2)= 0,606.. Selain itu juga diperoleh persamaan yang menunjukan hubungan tinggi muka air (h) dengan debit (Q) yang biasa discbut pcrsama~nlcngkung aliran q;tage 1?ischarge ~atin~ Curve) ~cnga~l persaman Q == 10,02 (h)431O.. dan untuktebal hujan lebih besar dan 44.=> rom hasil debit punoaknya termasuk kategori jelek (>1,5 ni3/dt/kr.11~): Jik~ diba1~dulg~t1 dengan penelitian di DTA Gunung Rahtawu yang memiliki hnjan lebih ~n 50 rom menghasilkan debit puncak dalam kategori jelek.Angka ~~s~but~en~jukkal1bahwa DTA Gunung Rahtawu lebih mampu mengendahkan banjir jika dlbandmgkan dengan DTA Gajah Mungkur.

Kata Kunci : Tebal Hujan, Daerah Tangkapan Air, Debit Aliran dan Debit Puncak

  1. S1-2005-139885_Abstract.pdf  
  2. S1-2005-139885_Bibliography.pdf  
  3. S1-2005-139885_Table_of_Content.pdf  
  4. S1-2005-139885_Title.pdf