Efektivitas pengolahan limbah cair Rumah Sakit Dokter Sardjito Yogyakarta terhadap pencemaran radioaktif
GIYATMI, Prof.Dr. Sudarmadji, M.Eng.Sc
2003 | Tesis | S2 Ilmu LingkunganRumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta merupakan salah satu rumah sakit yang melakukan kegiatan pelayanan kesehatan dengan menggunakan zat radioaktif. Zat radioaktif digunakan pada Unit Kedokteran Nuklir dan Radiologi antara lain penggunaan alat rontgen, ultrasonografi, terapi dengan penyinaran sinar X, kegiatan pencucian film dan kegiatan pengobatan lainnya yang menggunakan zat radioaktif. Dari kegiatan tersebut pihak rumah sakit harus mempunyai pengolahan limbah cair supaya limbah yang dihasilkan tidak mengandung bahan beracun dan zat radioaktif yang melebihi baku mutu air limbah yang diperbolehkan. Untuk mengetahui pencemaran radioaktivitas di lingkungan Rumah Sakit Dr. Sardjito dilakukan analisa radioaktifitas gross beta menggunakan alat cacah Geiger Muller, pengelolaan limbah zat radioaktif yang dilakukan dan efektivitas pengolahan limbah cair termasuk bagaimana alur pengelolaan limbah cair dari tiap –tiap unit penghasil limbah sampai dengan pusat pengolah limbah cair dan pembuangan ke sungai Code. Bahan yang digunakan untuk penelitian adalah limbah cair dan lumpur/sedimen dari instalasi – instalasi rumah sakit, dan air sungai Code. Berdasarkan hasil analisis diketahui radioaktivitas gross beta limbah cair pada masukan (inlet) IPAL adalah 0,988 Bq/l dan limbah lumpur 0,563 Bq/g sedang pada sampel pembuangan di sungai adalah 0,768 Bq/l untuk limbah cair dan 0,464 Bq/g untuk sampel lumpur. Berdasarkan hasil tersebut maka limbah cair Rumah Sakit Dr. Sardjito telah memenuhi persyaratan baku mutu air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor : 416/MENKES/PER/IX/1990 dan Peraturan Pemerintah nomor: 20 Tahun 1990 tentang kualitas air. Pengolahan limbah cair di Rumah Sakit Dr. Sarjito dengan menggunakan cara biologi sudah efektif untuk radioktivitas lingkungan, namun pengolahan secara kimia belum dilakukan.
Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta constitutes a hospital which executes some health service activities by using radioactive substance. The radioactive substance is applied in the Medical Nuclear and Radiology Unit such as rontgen, ultrasonography, X-ray therapy, film development activity, and some other medical treatments. Considering those activities, the hospital should has a management of liquid waste so that it doesn’t contain poisonious material and radioactive substance exceed the standard quality of liquid waste to be permitted. Finding out the radioactivity pollution at the hospital area were conducted by analyzing gross beta radioactivity using Geiger Muller counter, and understanding how does the management of radioactive-substance waste and the effectiveness of liquid waste processing includes the liquid waste management from each polluter unit to the central processing and flowed to Code River. Materials to be used for the research were liquid waste and mud/sediment of hospital installation, and water of Code River. The result of the analyses of gross beta radioactive, the liquid waste at input/inlet IPAL was 0,988 Bq/l and mud waste was 0,563 Bq/g where as the liquid waste disposal in the river was 0,768 Bq/l for liquid waste and 0,464 Bq/g for mud sample. Based on the result mentioned above, so it has fulfilled the standar quality requisite of pure water according to the regulation of Public Health Minister of Republic Indonesia number 416/MENKES/PER/IX/1990 and Governance Regulation of Republic Indonesia number 20 1990. The liquid waste processing at Dr. Sardjito Hospital that uses biology method for environment radioactivity has been effectively, while chemical method hasn’t implemented yet.
Kata Kunci : Limbah Cair Rumah Sakit, Pengolahan