KARAKTERISTIK, KO-INFEKSI DAN OUTCOME PASIEN DEWASA DENGAN HIV AIDS YANG RAWAT INAP DI RSUP DR SARDJITO

YULI MAWARTI, dr. Abu Tholib Aman, MSc., Ph.D, Sp.MK(K); dr. Rizka Humardewayanti Asdie, Sp.PD-KPTI

2022 | Tesis-Spesialis | Mikrobiologi Klinik

Latar Belakang Perburukan infeksi HIV menjadi AIDS ditandai dengan munculnya berbagai penyakit atau infeksi oportunistik. Penyakit tersebut sering memerlukan rawat inap, tetapi informasinya masih terbatas di Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan untuk menggambarkan karakteristik, koinfeksi dan outcome pasien-pasien HIV AIDS yang dirawat di RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Metode Penelitian Sebuah penelitian cohort prospektif dengan desain mixed methods dilakukan pada 30 subyek rawat inap dengan HIV AIDS untuk mendeskripsikan karakteristik, dan koinfeksi dengan menggunakan kriteria dari WHO untuk stadium klinis III dan IV. Outcome subyek penelitian diamati pada saat rawat inap ataupun saat follow up yang dijadwalkan pada hari ke 7 sampai ke 30 setelah pulang rawat inap. Hasil Penelitian Sebagian besar (90 persen dari 30) subyek dirawat dengan HIV AIDS stadium IV, dan hanya 3 (10 persen) subyek dengan stadium III. Diantara 16 subyek yang meninggal, 14 subyek dengan stadium IV dan 2 subyek dengan stadium III. Manifestasi klinis yang terekam pada studi ini bervariasi dan sulit untuk membedakannya dengan penyakit lainnya. Wasting syndrome ditemukan pada 63,33 persen subyek penelitian. Tampak jelas adanya penurunan kadar sel T CD4 dengan median 36 sel per mikroL, dan 96,67 persen subyek penelitian mengalami koinfeksi yang teridentifikasi secara klinis. Tuberkulosis (80 persen), oral candidiasis (50 persen), dan CNS toxoplasmosis (36,67 persen), adalah ko-infeksi yang paling sering terdeteksi. Pada penelitian ini, meskipun semua subyek memiliki asuransi BPJS, terapi masih terdapat tantangan berupa terlambatnya diagnosis infeksi HIV, sulitnya penegakan diagnosis koinfeksi, dan kurangnya kepatuhan berobat subyek. Kesimpulan Mayoritas kasus HIV AIDS yang memerlukan rawat inap adalah penyakit yang end stage dengan outcome yang buruk.

Background The progression of HIV infection toward AIDS was defined with the emerge of opportunistic infections or diseases. Even though these diseases usually lead to hospitalization, the information is limited in Yogyakarta. This study was conducted to investigate the characteristics, co-infection and outcome of HIV AIDS patients requiring hospitalization in Sardjito hospital, Yogyakarta. Methods A prospective cohort, mixed-methods study was conducted in 30 subjects with HIV AIDS requiring hospitalization to describe the characteristics and co-infection using WHO clinical staging criteria for stadium III and IV. The outcome was observed during hospitalization and follow up conducted at 7 to 30 days after discharge. Results Of the 30 subjects, 27 (90 percent) were with HIV AIDS stadium IV, and only 3 (10 percent) were in stadium III. Of the 16 subjects died, 14 were in stadium IV, and 2 in stadium III. Clinical manifestations among those subjects were vary, and hardly distinguish it from other diseases. Wasting syndrome was found in 63,33 percent subjects. The decrease of CD4 T cell level was obvious with median 36 cell per microL, and 96,67 percent subjects with clinically identified coinfection. Tuberculosis (80 percent), oral candidiasis (50 percent), and CNS toxoplasmosis (36,67 percent) were the most frequent coinfection detected. All subjects were covered by government health insurance or BPJS, but diagnosing HIV infection, establishing co-infection diagnosis and achieving patients adherence were challenging. Conclusion The majority presentation of HIV AIDS infection requiring hospitalization were end stage with poor outcome. Keywords: HIV AIDS, characteristics, coinfection, outcome, hospitalization

Kata Kunci : HIV/AIDS, karakteristik, ko-infeksi, outcome, rawat inap.