Laporkan Masalah

Pengetahuan dan sikap penduduk terhadap program transmigrasi di kecamatan Ampelgading kabupaten Malang; Studi kasus di desa Lebakharjo dan desa Argoyuwono

Isnawan, Drs. Sudarsono K.M., S.U

1987 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Lebakharjo dan Argoyuwono adalah dua desa dikecamatan Ampelgading kabupaten Malang. Kedua daerah ini memiliki ciri-ciri geografis yang sangat berbeda. Lebakharjo terletak pada dataran rendah sedangkan Argoyuwono merupakan daerah pegunungan. Kedua daerah ini rawan terhadap bencana alam gunung berapi Semeru dan bencana banjir. Argoyuwono terletak dilereng gunung Semeru, sedangkan Lebakharjo akan mengalami paska erupsi berupa banjir. Jumlah penduduk di Argoyuwono pada tahun 1985 adalah 3481 jiwa sedangkan di Argoyuwono mecapai 5264 jiwa. Dibandingkan dengan luas daerah masing-masing diperoleh angka kepadatan penduduk 570 jiw/km2 dikelurahab Argoyuwono dan 649 jiwa/km2 dikelurahan Lebakharjo. Tekanan penduduk atas lahan pertanian masing-masing mencapai 2,66 di Argoyuwono dan 2,95 di Lebakharjo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi dan pengetahuan penduduk terhadap transmigrasi. Penelitian ini memanfaatkan data yang tersedia dari hasil survay kajian dampak sosial ekonomi transmigrasi didaerah Jawa Timur yang dianalisa dengan deskripsi tabel frekuensi maupun tabulasi silang. Secara umum kondisi sosial ekonomi di dua daerah penelitian ini relatif rendah. Namun demikian dibandingkan antar keduanya, diperoleh hasil bahwa kalurahan Lebakharjo lebih baik daripada kalurahan Argoyuwono. Dilihat dari proporsi penduduk yang bertaraf hidup miskin menurut klaisifkasi Sayogja 76,4% penduduk kalurahan Lebakharjo hidup miskin sedangkan dikalurahan Argoyuwono 80,5%. Dengan demikian tekanan ekonomi yang dirasakan di kedua desa tersebut sudah sangat mendesak. Transmigrasi sebagai salah satu jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut belum sepenuhnya mencapai hasil seperti yang diharapkan. Hal ini salah satu sebab karena tanggapan masyarakat yang belum sepenuhnya menerima program transmigrasi sebagai jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahawa dikalurahan Argoyuwono dan Lebakharjo sebanyak 52,3 persen dan 67,3 persen mempunyai pengetahuan terhadap transmigrasi yang tidak baik. Dengan pengetahuan yang tidak baik ini, minat penduduk yang menjadi responden untuk bertransmigrasi juga rendah. Di kelurahan Lebakharjo 2,7 persen dan dikalurahan Argoyuwono 11 persen yang menyatakan minatnya untuk bertransmigrasi. Tetapi seandainya pemerintah menganjurkan transmigrasi bedol desa maka sebanyak 69,5 persen dikeluarahan Argoyuwono dan 56,4 persen dikalurahan Lebakharjo menyatakan minatnya untuk ikut transmigrasi bedol desa.

Kata Kunci : Transmigrasi,Ampelgading,Malang,Jawa Timur

  1. S1-GEO-1987-Isnawan-abstract.pdf  
  2. S1-GEO-1987-Isnawan-bibliography.pdf  
  3. S1-GEO-1987-Isnawan-tableofcontent.pdf  
  4. S1-GEO-1987-Isnawan-title.pdf