Keanekaragaman Spesies Anggrek (Orchidaceae) dan Karakteristik Habitatnya di Gunung Bismo, Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah
AMRU RIZAL BASRI, Prof. Dr. Purnomo, M.S.
2022 | Skripsi | S1 BIOLOGIAnggrek merupakan tumbuhan anggota family Orchidaceae, sebagai family yang memiliki jumlah anggota yang sangat besar, bahkan hingga menyusul 7% dari Angiospermae. Anggrek dapat hidup sebagai epifit dengan substrat kulit pohon, terestrik dengan substrat tanah, litofit dengan substrat bebatuan, dan holomikotripik dengan substrat sisa material organik. Anggrek memiliki keunikan pada organ vegetatif dan generatif, baik dalam hal struktur maupun fungsi. Banyak spesies yang telah dimanfaatkan dari komunitas lokal hingga ilmu farmakologi. Tujuan dari penelitian ini adalah pengumpulan data inventarisasi awal keanekaragaman spesies, menemukan potensi pemanfaatannya, dan konservasi wilayah Penelitian keanekaragaman spesies anggrek di Gunung Bismo dilakukan dengan metode jelajah dan koleksi spesimen. Spesises anggrek yang dijumpai sebanyak 23 spesies, antara lain Bulbophyllum sect. Aphanobulbon, C. flava, Ceratostylis sp., Cleisostoma sp., C. miniata, C. humeratum, C. kobi, C. koordersii, D. cymbidioides, Dendrochilum sp., G. erythrosma, G. bifida, H. multipartita, L. elliptica, L. wightiana, L. pallida, Mycaranthes sp., Oberonia sp., P. globosa, P. camelostalix, P. multiflora, R. cristata, dan Thrixspermum sp. dengan 15 epifit dan 8 terestrik. Sebanyak 20 spesies merupakan anggota subfamily Epidendroideae dan 3 spesies anggota subfamily Orchidoideae. Spesies anggrek Gunung Bismo diketahui terdapat 9 spesies endemik terbagi menjadi 7 spesies endemik di Indonesia dan lebih spesifik 2 spesies endemik di pulau Jawa. Anggrek epifit hidup pada substrat kulit batang atau cabang dari pohon hidup dan mati dengan ditumbuhi banyak lumut. Anggrek terestrik hidup pada lantai hutan dengan tutupan kanopi hutan dan padang rumput. Spesies C. koordersii, L. elliptica, dan L. wightiana telah dimafaatkan sebagai tanaman obat.
Orchid is a group of plant from Familia Orchidaceae, as a plant family that has numerous member number and even consost until 7% of Angiospermae. Orchid life form can be epiphyte with stem bark substrate, terrestrial with soil substrate, lithophyte with rocks substrate, and holomycotropic with death organic material as substrate. Orchids are unique to vegetative and generative organs, both in terms of structure and function. Most of orchid species have been already used by local communities and pharmacology. The aim of this study are to invent the first data of species diversity, finding potential utilization, and area conservation.This research that held in Bismo mountain use exploration method and specimen collention. Orchid species found was 23 species, whice are Bulbophyllum sect. Aphanobulbon, C. flava, Ceratostylis sp., Cleisostoma sp., C. miniata, C. humeratum, C. kobi, C. koordersii, D. cymbidioides, Dendrochilum sp., G. erythrosma, G. bifida, H. multipartita, L. elliptica, L. wightiana, L. pallida, Mycaranthes sp., Oberonia sp., P. globosa, P. camelostalix, P. multiflora, R. cristata, dan Thrixspermum sp. with 15 epiphyte and 8 terrestrial. 20 species are the member of subfamily Epidendroideae and 3 spesies of subfamily Orchidoideae. There are 9 endemic species with 7 species endemic to Indonesia and 2 species endemic to Java Island. Epiphyte orchid live in substrate of stem bark and branch of live and dead trees with much moss on it. Terrestrial orchid live in forest floor with canopy cover and savanna. C. koordersii, L. elliptica, and L. wightiana have been used as medicinal plants.
Kata Kunci : anggrek, endemik, gunung bismo, manfaat, spesies, substrat