Pengaruh Ketersediaan Infrastruktur Transportasi Massal terhadap Perilaku Komuter Dalam Memilih Moda Transportasi. Studi Kasus: Jabodetabek

IFANI FURINDIANI, Eny Sulistyaningrum M.A., Ph.D

2022 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Penyediaan infrastruktur transportasi massal merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur perkotaan, salah satunya adalah pembangunan sistem angkutan umum massal perkotaan berbasis rel dan sistem angkutan umum massal berbasis jalan. Namun berdasarkan data BPS proporsi pengguna angkutan umum di Jabodetabek semakin menurun dan belum mencapai target modal share yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh ketersediaan infrastruktur transportasi massal berupa stasiun kereta rel listrik (KRL) dan halte Bus Rapid Transit (BRT) yang terdapat pada 13 kabupaten/kota di Jabodetabek terhadap perilaku komuter dalam memilih moda transportasi utama. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi multinomial logit dengan sumber data Survei Komuter Jabodetabek tahun 2019 dari BPS dan sumber resmi lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyediaan stasiun dan halte secara statistik signfikan berpengaruh terhadap perilaku komuter dalam memilih moda. Namun, efek infrastruktur transportasi tersebut masal masih relatif kecil terhadap peningkatan probabilitas kecenderungan komuter memilih moda transportasi massal apabila dibandingkan dengan moda lainnya. Temuan lainnya adalah variabel lain seperti usia, jenis kelamin, lama pendidikan yang ditempuh, kepemilikan motor, durasi tempuh, jarak tempuh, biaya transportasi ditemukan berpengaruh signifikan terhadap probabilitas perilaku komuter dalam memilih moda, namun kepemilikan mobil dan pengeluaran rumah tangga tidak signifikan terhadap probabilitas komuter dalam memilih moda.

The provision of mass transportation infrastructure is one of the government's priority programs aimed at improving urban infrastructure, one of which is the construction of a rail-based urban mass public transportation system and a road-based mass public transportation system. However, based on Indonesia Central Statistics Agency (BPS) data, the proportion of public transport users in Greater Jakarta (Jabodetabek) is decreasing and has not yet reached the set capital share target. This study aims to examine the effect of the availability of mass transportation infrastructure in the form of electric train stations (KRL) and Bus Rapid Transit (BRT) shelter located in 13 districts/cities in Jakarta Metropolitan Area on commuter behaviour in choosing the primary mode of transportation. This paper performs a multinomial-logit regression analysis technique using Jabodetabek Commuter Survey in 2019 and other official sources. The results showed that the provision of stations and bus shelter have statistically significant effect on the behaviour of commuters in choosing modes. However, the effect of mass transportation infrastructure on the probability of commuters choosing mass transportation modes compared to other transportation modes is still relatively small. Another finding is that other variables such as age, gender, length of education taken, motorbike ownership, duration of travel, distance traveled, transportation costs were found to have a significant effect on the probability of commuting behavior in choosing a mode, but car ownership and household expenditures were not significant on the probability of commuting in choosing a mode

Kata Kunci : Infrastruktur Transportasi, Transportasi Massal, Barang Publik, Perilaku Komuter, Jabodetabek, Multinomial logit Regression.