ANALISIS GREEN PRODUCTIVITY PRODUKSI KOPI SUROLOYO, KULON PROGO, D.I YOGYAKARTA
MUHAMMAD KUSNAN A, Satria Bhirawa Anoraga, S.T.P., M.Sc.
2022 | Tugas Akhir | D4 Pengembangan Produk AgroindustriKopi suroloyo adalah salah satu oleh-oleh dan minuman khas dari Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Proyeksi permintaan pasar Kopi Surolyo terus meningkat menyebabkan produksi Kopi Suroloyo juga akan terus meningkat. Produksi yang terus meningkat membuat perlu adanya pengendalian agar tidak menimbulkan masalah lingkungan. Pengendalian produksi Kopi Suroloyo untuk mendukung the global goals berupa the 17 sustainable development goals (SDGs) dan mendukung program pemerintah Indonesia mewujudkan green industry. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai green productivity index (GPI), nilai environmental performance indicator (EPI), mendapatkan alternatif perbaikan dan mengevaluasi penerapan alternatif perbaikan untuk meningkatkan nilai green productivity index (GPI). Pendekatan yang cocok digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi dampak lingkungan adalah metode green productivity. Pendekatan metode green productivity dilakukan dengan cara green value stream mapping (GVSM) yang akan mengidentifikasi berbagai tipe limbah hijau yang dihasillkan selama produksi untuk mengetahui nilai environmental impact (EI). Selain faktor environmental impact, juga dilakukan pendekatan ekonomi dengan menghitung nilai indikator ekonomi (IE). Hasil perbandingan indikator ekonomi (IE) dengan environmental impact (EI) menghasilkan nilai GPI produksi Kopi Suroloyo saat ini sebesar 1,24. Nilai GPI saat ini akan diperkuat dengan nilai EPI sebesar 4,66 yang masuk dalam level bahaya kuning. Metode analitycal hierarchy process (AHP) digunakan untuk memilih alternatif perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan nilai GPI. Alternatif perbaikan terbaik dari 5 pilihan alternatif perbaikan adalah membuat bak air untuk mencuci hasil pengupasan kulit buah kopi merah. Alternatif perbaikan ini memiliki nilai bobot evaluasi tertinggi daripada alternatif perbaikan lainnya, yaitu sebesar 0,42. Evaluasi green productivity dilakukan dengan mengasumsikan penerapan alternatif perbaikan tersebut, yaitu dihasilkan peningkatan GPI sebesar 60% dari GPI awal, yaitu nilai GPI setelah perbaikan menjadi 2,09 dan rasio GPI 1,69.
Kopi Suroloyo is one of the souvenirs and drinks typical of Kulon Progo Regency, Yogyakarta. The projected demand of the Surolyo Coffee market continues to increase causing Kopi Suroloyo production will also continue to increase. Increased production makes it necessary for control so as not to cause environmental problems. Control of Kopi Suroloyo production to support the global goals in the form of the 17 sustainable development goals (SDGs) and support the Indonesian government's program to realize green industry. The purpose of this study is to get green productivity index (GPI), environmental performance indicator (EPI) value, get alternative improvements and evaluate the application of improvement alternatives to increase the value of green productivity index (GPI). A suitable approach used to increase productivity and reduce environmental impact is the green productivity method. The green productivity method approach is done by means of green value stream mapping (GVSM) which will identify various types of green waste generated during production to find out the value of environmental impact (EI). In addition to environmental impact factors, economic approaches are also carried out by calculating the value of economic indicators (IE). The results of the comparison of economic indicators (IE) with environmental impact (EI) resulted in the current GPI value of Kopi Suroloyo production of 1.24. The current GPI value will be strengthened by an EPI value of 4.66 which is included in the yellow danger level. The analitycal hierarchy process (AHP) method is used to select the repair alternatives needed to increase the GPI value. The best repair alternative of the 5 alternative repair options is to make a tub of water to wash the peeling results of red coffee fruit peeling. This repair alternative has the highest evaluation weight value than other improvement alternatives, which is 0.42. Green productivity evaluation is carried out by assuming the implementation of alternative improvements, namely the increase in GPI by 60% from the initial GPI, namely the GPI value after the improvement to 2.09 and the GPI ratio of 1.69.
Kata Kunci : Kopi Suroloyo, green productivity index, environmental performance indicators, analitycal hierarchy process, alternatif perbaikan