Laporkan Masalah

Penyebaran dan ciri-ciri transmigrasi asal Daerah Istimewa Yogyakarta

HENDARYANTO, Dr. Ida Bagoes Mantra

1984 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Daerah Istimewa Yogyakarta seluas 3.185.81 km dengan jumlah penduduk 2.750.813 jiwa dan mempunyai pertumbuhan penduduk yang relatif rendah 1,1 %per tahun, namun daerah ini merupakan daerah terpadat setelah DKI Jakarta. Oleh karena itu untuk mengurangi kepadatan penduduk tersebut melalui program transmigrasi. Betapa penting program transmigrasi untuk diperhatikan terutama di daerah mana transmigran ditempatkan , ciri-ciri transmigrannya dan darimana mereka berasal. Karena dengan mengetahui tersebut akan dapat diketahui penyebaran para pelopor redistribusi penduduk. Berkaitan dengan hal ini maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui daerah penyebaran transmigran dari pelita I sampai pelita III , perkembangan pengiriman transmigran serta ciri-ciri transmigran pada waktu didaerah asal. Penelitian ini dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menggunakan metode deskriptif dan menggunakan analisa tabulasi. Berdasarkan hasil penelitian di daerah tersebut dapat diungkapkan bahwa ada variasi penyebaran transmigran dari Daerah Istimewa Yogyakarta atas daerah asal per kabupaten/kotamadya maupun per kecamatan yang sekarang tersebar dibeberapa wilayah Indonesia. Variasi ini ternyata berkaitan erat dengan latar belakang kondisi fisik maupun demografi daerah asal, kaitan tersebut menujukkan bahwa semakin kritis daerah baik akibat kesuburan tanah yang rendah maupun sering terjadinya bencana alam maka semakin banyak jumlah kepala keluarga atau jiwa yang ditransmigrasikan. Penyebaran transmigran Daerah Istimewa Yogyakarta ke propinsi diluar Jawa menunjukkan bahwa secara umum selama pelita I sampai pelita III baik jumlah kepala keluarga maupun jiwa juga berbeda-beda. Ternyata propinsi SUmatera Selatan merupakan daerah penampungan transmigran asal Daerah Istimewa Yogyakarta paling banyak 7,894 kepala keluarga atau 29.452 jiwa. dan yang paling sedikit adalah propinsi Maluku 50 kepala keluarga atau 234 jiwa. Dalam hal ini nampaknya da hubungan bahwa semakin dekat lokasi daerah penampung transmigran semakin daerah tersebut dikenal oleh penduduk daerah asal dan semakin banyak jumlah transmigran yang bertujuan ke daerah itu. Ditiinjau dari segi perkembangan jumlah pengiriman transmigran dari pelita I hingga pelita III baik per kabupaten/kotamadya maupun per kecamatan menunjukkan adanya pola perkembangan daerah asal yang bervariasi. Di kabupaten Sleman dan kotamdya Yogyakarta selama tiga pelita menunjukkan adanya kenaikan jumlah transmigran yang dikirim. Namun untuk kabupaten Bantul Kulonprogo dan Gunungkidul cenderung semakin menurun. Walaupun demikian pengiriman secara keseluruhan dimasing-masing kabupaten/kotamdya untuk kabupaten Gunungkidul masih menduduki urutan pertama dalam mengirimkan transmigran. Perkembangan jumlah pengiriman transmigran per kecamatan dikabupaten Gunungkidul dan Sleman dari pelita I ke pelita II semakin bertambah tetapi dari pelita II ke pelita III cenderung menurun. Ciri transmigran DIY sebagian besar berusia 10-29 tahun dan jumlah beban tangunggan 1-2 orang. Nampaknya ada kecenderungan jumlah transmigran baik berdasarkan proporsi umur maupun jumlah tangunggan dari pelita I ke Pelita III yang semakin meningkat. Berdasarkan tingkat pendidikan sebagian besar transmigran DIY berpendidikan sekolah dasar dan bermatapencaharian petani. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyebaran transmigran DIY dari tahapan pelita semakin menyebar. Pada pelita I terdapat 15 propinsi dan setelah dibuka 3 propinsi baru (Aceh, SUlawesi Utara,Sulawesi tenggara) diikuti pula penyebarannya ditiga propinsi tersebut pada pelita II. walaupun secara keseluruhan propinsi penempatan pada pelita II sebanyak 16 propinsi. Demikian pula pada pelita III terdapat di 16 propinsi tetapi terdapat peningkatan jumlah pengiriman transmigran. Dan propinsi penempatan gtransmigran DIY secara keseluruhan sebanyak 18 propinsi.

Kata Kunci : Transmigrasi ,Transmigran,DIY

  1. S1-GEO-1984-Hendaryanto-abstract.pdf  
  2. S1-GEO-1984-Hendaryanto-bibliography.pdf  
  3. S1-GEO-1984-Hendaryanto-tableofcontent.pdf  
  4. S1-GEO-1984-Hendaryanto-title.pdf