Laporkan Masalah

Profil rumah tangga yang dikepalai perempuan di Daerah Istimewa Yogyakarta :: Analisis data susenas 2000

SEMBIRING, Henry, Drs. Tukiran, MA

2003 | Tesis | S2 Kependudukan

Jumlah perempuan yang menjadi kepala rumah tangga kian bertambah. Peran perempuan sebagai kepala rumah tangga relatif cukup berat dibandingkan mereka yang berperan sebagai ibu rumah tangga, karena mereka harus mengurus anakanaknya dan sekaligus bertanggung jawab secara ekonomi dalam rumah tangganya. Studi ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan penyebaran rumah tangga menurut jenis kelamin kepala rumah tangga dan kabupaten/kota di DIY;(2)Menggambarkan distribusi rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan menurut status kemiskinan dan wilayah;(3) Mendeskripsikan karakteristik sosial demografi rumah tangga miskin yang dikepalai oleh perempuan Daerah penelitian adalah Provinsi DIY, dengan memanfaatkan data Susenas Kor 2000, disamping data susenas 2000 juga digunakan data sekunder lainnya yang berhubungan dengan tujuan penelitian ini. Jumlah sample rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan berdasarkan data Susenas Kor 2000 adalah sebanyak 657 rumah tangga, yang tersebar di empat kabupaten dan satu kota. Karakteristik individu, seperti umur, status kawin, jenis dan jumlah jam kerja digunakan sebagai proksi untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi rumah tangga. Untuk melihat penyebaran rumah tangga menurut karakteristik sosial ekonomi digunakan analisis tabel frekwensi dan tabel silang. Untuk mengetahui pengaruh variabel independen digunakan teknik analisis kai kuadrat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang mencolok karakteristik sosial demografi rumah tangga yang dikepalai oleh laki- laki dan perempuan. Walaupun secara karakteristik tidak ada perbedaan, namun tampak bahwa persentase rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan yang tergolong miskin relatif lebih sedikit (13,3 persen) dibandingkan dengan persentase rumah tangga yang dikepalai oleh laki- laki (20,4 persen). Karakteristik rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan dengan status miskin adalah kepala rumah tangga yang berumur tua (60 tahun ke atas), status kawin janda, memiliki jumlah anggota rumah tangga 3 ke atas. Secara umum mereka masih bekerja dengan jumlah jam kerja yang di atas 35 jam permingu, jenis pekerjaan adalah non pertanian, berpendidikan dibawah SD, dan kondisi tempat tinggal dengan katagori sedang. Berdasarkan wilayah, karakteristik sosial-demografi rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan di empat kabupaten dan satu kota di DIY hampir sama.

The number of female-headed household has increased for years. Women who became female headed relatively have heavier burden compared to women who became housewives because beside taking care of children, they have to work in order to meet the household need. The objectives of this study are (1) to describe distribution of households headed by male and female in Yogyakarta Special Region; (2) to investigate distribution of households headed by female based on poverty status and regions/city; (3) to understand social-demographic status of female-headed household in Yogyakarta Special Region. To meet the objectives, Susenas (National Socio Economic Survey) “Kor” 2000 and secondary data were analyzed. Sample of this survey consisted of 657 households, which are distributed in four regions and one city. Individual characteristics, such as age, marital status, job, and work hour, have been be utilized as a proxy to understand the socio-demographic characteristics of the households. One-way frequency and cross-tabulation were applied to know the socio - demographic characteristics. To find out effect of independent variable, Chi-Square test was used. The data show that there is no different between socio-demographic characteristics between households headed by male and female. The characteristics are similar, but there is a tendency that the proportions of households headed by female that are poor are relatively lower (13.3 percent) compared to the percentage of household headed by male (20.4 percent). The characteristics of female headed household which are poor are old age (60 years or more), widow/separated, and having three household member or more. In general, they work full time (more than 35 hours/week). They are mostly working in non- farm occupation and uneducated (under elementary school). The housing conditions of female- headed households are considered as middle category. The social demographic characteristics of households headed by female among four regions and one city are similar.

Kata Kunci : Kependudukan,Kemiskinan,Kepala Keluarga Perempuan, Female Headed Household – Poverty – Distribution- Characteristics


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.