Laporkan Masalah

GERAKAN KONTRA-HEGEMONI MASYARAKAT DAYAK TERHADAP EKSPANSI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KALIMANTAN BARAT: BORNEO DAYAK FORUM DAN CREDIT UNION PANCUR KASIH

YUVE KUKUH SESAR, Dr. Maharani Hapsari, M.A

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Ekspansi perkebunan kelapa sawit yang dilakukan di Kalimantan Barat, kemudian tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal. Masyarakat adat sebagai suku asli Kalimantan dan memiliki keterikatan dengan alam dan lingkungan membuat suku ini menjadi suku yang paling terdampak dengan ekspansi perkebunan yang dilakukan. Implikasi perkebunan kelapa sawit dalam bidang sosial dan lingkungan memang masih dianggap mengalami ambiguitas, dan menjadikan kelapa sawit sebagai salah satu komoditas perdagangan global yang paling kontroversial dan menjadi dua belah mata pisau. Ketika masyarakat Dayak jusru menglami penindasan di tanah leluhur mereka dan ketidakmampuan dalam melawan laju kapitalisme perkebunan kelapa sawit, mereka kemudian membentuk gerakan alternatif yang lebih baru melalui gerakan yang lebih terorganisir yang diwujudkan dalam bentuk Borneo Dayak Forum (BDF) dan Credit Union Pancur Kasih (CUPK). Penelitian ini kemudian bertujuan untuk mengetahui gerakan kontra-hegemoni masyarakat adat Dayak di Kalimantan Barat terhadap ekspansi perkebunan kelapa sawit yang dilakukan oleh BDF dan CUPK. Metode analisis data yang digunakan dalam tesis ini adalah kualitatif yang mana data di peroleh dari wawancara dan studi pustaka. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa BDF melakukan gerakan kotra-hegemoni melaui jejaring transnasionalnya dan bersifat top-down, dan CUPK melakukannya dengan pemberdayaan masyarakat Dayak pada level grassroot dan bersifat bottom-up.

The expansion of oil palm plantations in West Kalimantan is not in line with the economic growth of local communities. Indigenous peoples as native tribes of Kalimantan that have an attachment to nature and the environment make this tribe become the most affected tribe by the plantation expansion. The implications on the social and environmental of oil palm plantations are still considered ambiguous and have made palm oil one of the most controversial global trade commodities. When the Dayak people actually experience oppression in their ancestral lands and the inability to resist the pace of oil palm plantation capitalism, they then form a new alternative movement through a more organized movement which is manifested in the form of the Borneo Dayak Forum (BDF) and Credit Union Pancur Kasih (CUPK). This study then aims to determine the counter-hegemonic movement of the Dayak indigenous people in West Kalimantan against the expansion of oil palm plantations carried out by the BDF and CUPK. The data analysis method used in this thesis is qualitative where the data is obtained from interviews and literature study. From the results of the research, it is known that BDF carries out a counter-hegemony movement through its transnational network and uses the top-down approach, and CUPK does it by empowering the Dayak community at the grassroots level and with the bottom-up approach.

Kata Kunci : Gerakan, Kontra-hegemoni, Dayak, Borneo Dayak Forum, Credit Union Pancur Kasih

  1. S2-2022-466863-abstract.pdf  
  2. S2-2022-466863-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-466863-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-466863-title.pdf