Diabetes Melitus Sebagai Faktor Prediktor Mortalitas pada Pasien Gagal Jantung Kronis di RSUP Dr.Sardjito: Studi Kohort Retrospektif
GRACIELA NATALIA C, dr. Hasanah Mumpuni, Sp.PD, Sp.JP(K); dr. Dyah Adhi Kusumastuti, Sp.JP.
2022 | Skripsi | S1 KEDOKTERANPendahuluan: Gagal jantung kronis adalah kumpulan sindrom klinis akibat ketidakmampuan jantung dalam memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen jaringan tubuh. Gagal jantung kronis bersama dengan gangguan jantung lainnya merupakan penyebab mortalitas nomor satu di dunia. Prevalensi gagal jantung kronis di Indonesia terus mengalami peningkatan. Berbagai macam faktor mempengaruhi mortalitas gagal jantung, salah satunya adalah diabetes melitus (DM). Pasien gagal jantung kronis dengan diabetes melitus diketahui mengalami peningkatan mortalitas dibandingkan pasien tanpa diabetes melitus. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui signifikansi diabetes melitus sebagai prediktor mortalitas pada pasien gagal jantung kronis. Tujuan: Untuk mengetahui kemungkinan penggunaan diabetes melitus sebagai prediktor mortalitas yang signifikan pada pasien gagal jantung kronis di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kohort retrospektif. Populasi terdiri dari 582 pasien gagal jantung kronis di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta yang dibagi ke dalam dua kelompok, yakni pasien gagal jantung kronis dengan diabetes melitus sebanyak 136 pasien dan pasien gagal jantung kronis tanpa diabetes melitus sebanyak 446 pasien. Keluaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah mortalitas. Data yang didapat akan dianalisis denan Pearson Chi-Square Test dan analisis multivariat regresi logistik. Hasil: Pasien gagal jantung kronis dengan diabetes melitus memiliki peningkatan risiko terjadinya mortalitas yang signifikan dibandingkan dengan pasien gagal jantung kronis tanpa diabetes melitus (HR=1,882, 95% CI=1,218-2,909). Selain diabetes melitus, penurunan indeks massa tubuh, hipertensi, penyakit ginjal kronis, fraksi ejeksi rendah, penggunaan obat diuretik, dan kebiasaan merokok juga mengakibatkan peningkatan risiko terjadinya mortalitas pada pasien gagal jantung kronis secara signifikan. Kesimpulan: Diabetes melitus dapat digunakan sebagai faktor prediktor mortalitas yang independen pada pasien gagal jantung kronis di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
Background: Chronic heart failure is a group of clinical syndromes due to the inability of the heart to pump blood to meet the oxygen demands of the body's tissues. Chronic heart failure along with other heart disorders is the number one cause of mortality in the world. The prevalence of chronic heart failure in Indonesia continues to increase. Various factors affect the mortality of heart failure, one of which is diabetes mellitus (DM). Chronic heart failure patients with diabetes mellitus are known to have increased mortality compared to patients without diabetes mellitus. Therefore, further research is needed to determine the significance of diabetes mellitus as a predictor of mortality in patients with chronic heart failure. Objective: This study aims to determine the possibility of using diabetes mellitus as a significant predictor of mortality in patients with chronic heart failure in RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Method: This study is a retrospective cohort study. The population consisted of 582 chronic heart failure patients in RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta which were divided into two groups, namely 136 patients with chronic heart failure with diabetes mellitus and 446 patients with chronic heart failure without diabetes mellitus. The output used in this study is all cause mortality. The data obtained was analyzed using Pearson Chi-Square Test and multivariate logistic regression analysis. Result: Chronic heart failure patients with diabetes mellitus had a significantly increased risk of mortality compared with chronic heart failure patients without diabetes mellitus (HR=1.882, 95% CI=1.218-2.909). In addition to diabetes mellitus, decreased body mass index, hypertension, chronic kidney disease, low ejection fraction, use of diuretic drugs, and smoking habits also result in a significantly increased risk of mortality in patients with chronic heart failure. Conclusion: Diabetes mellitus can be used as an independent predictor of mortality in patients with chronic heart failure in RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Kata Kunci : Gagal jantung kronis, diabetes melitus, mortalitas