Pengaruh RUU Larangan Minuman Beralkohol Terhadap Tradisi dan Komoditas Minuman Tradisional Nusa Tenggara Timur : Studi Teori Keadilan John Rawls
MUHAMMAD CHARIS, Dr. Sindung Tjahyadi M.Hum
2022 | Skripsi | S1 FILSAFATPenelitian �¢ï¿½ï¿½RUU Larangan Minuman Beralkohol Terhadap Tradisi dan Komoditas Lokal Masyarakat Nusa Tenggara Timur dalam Perspektif Teori Keadilan John Rawls�¢ï¿½ï¿½ dilatarbelakangi oleh isu keadilan yang secara hipotesis timbul dari kebijakan RUU Larangan Minuman Beralkohol yang berdampak terhadap hak masyarakat NTT dalam menggunakan minuman tradisional sebagai sebuah tradisi budaya dan komoditas lokal dengan menggunakan teori keadilan John Rawls sebagai pisau analisisnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana dampak dari kebijakan larangan minuman beralkohol yang membentuk sebuah aturan publik. Dampak yang dimaksud adalah pertama: masyarakat akan mengalami kesulitan untuk mempertahankan tradisi adat istiadatnya; kedua, akan terjadi penurunan perputaran ekonomi di sekitar wilayah NTT karena minuman tradisional merupakan salah satu mata pencarian warga di kawasan tersebut; dan ketiga: RUU ini akan membatasi hak asasi dari masyarakat adat NTT itu sendiri. Jenis penelitian ini kualitatif melalui studi kepustakaan, dengan menggunakan model penelitian mengenai masalah aktual. Metode penelitian ini adalah deskriptif-reflektif dengan unsur metodis meliputi: deskripsi, kesinambungan historis, koherensi interen, dan interpretasi. Pemaparan hasil penelitian ini akan disuguhkan untuk memberi refleksi filosofis terhadap permasalahan yang ada. Hasil yang dicapai penelitian ini yaitu: pertama, tradisi minuman tradisional merupakan hal yang penting bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, karena tradisi tersebut memiliki nilai-nilai filosofis, historis dan juga praktis yang memiliki manfaat untuk kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat; kedua, refleksi filosofis yang didapatkan dari teori keadilan John Rawls ditinjau dari equal liberty, equality dan justice as fairness menunjukan bahwa institusi negara harus dapat memberi jalan keluar dengan mendistribusikan keadilan terhadap seluruh masyarakat, khususnya terhadap mereka yang kurang beruntung bagi permasalahan keadilan yang secara hipotesis akan timbul dari RUU Larangan Minuman Beralkohol ini. Dengan begitu, masyarakat Nusa Tenggara Timur bisa mendapatkan jaminan keadilan yang sebagaimana mestinya, baik dari segi kebudayaan, sosial, maupun ekonomi.
The research on "Impact of the Ratification of the Bill about Prohibition of Alcoholic Beverages on Traditions and Local Commodities of East Nusa Tenggara�¢ï¿½ï¿½s People in the Perspective of John Rawls's Theory of Justice" is motivated by the issue of justice which hypothetically arises from the policy of the Bill on the Prohibition of Alcoholic Drinks which has an impact on the rights of the people of Nusa Tenggara Timur to use traditional drinks as a cultural tradition and local commodities by using John Rawls' theory of justice as his analytical knife. The purpose of this study is to see the extent of the impact of the policy on the prohibition of alcoholic beverages forming a public regulation. The impacts in question are, first, the community will find it difficult to maintain their traditional customs; second, there will be a decrease in economic turnover around the NTT area because traditional drinks are one of the livelihoods of residents in the area; and third, this bill will limit the human rights of the indigenous people of NTT itself. This type of research is qualitative through literature study, using a research model on actual problems. This research method is descriptive-reflective with methodical elements including description, historical continuity, internal coherence, and interpretation. The presentation of the results of this study will be presented to provide a philosophical reflection on the existing problems. The results achieved in this study are: first, the traditional liquor tradition of East Nusa Tenggara�¢ï¿½ï¿½s community is important to them, because the tradition has philosophical, historical, and practical values that have benefits for the social and economic life of the local community; secondly, the philosophical reflection obtained from John Rawls's theory of justice in terms of equal liberty, equality and justice as fairness shows that state institutions must be able to provide the egression by distributing justice to all people, especially to those who are less fortunate for justice problems which hypothetically will arising from this Bill on the Prohibition of Alcoholic Drinks. With this, the people of East Nusa Tenggara could have a guarantee of justice as it should be, in such terms as culture, social, and economy.
Kata Kunci : minuman beralkohol, minuman tradisional, nusa tenggara timur, keadilan, justice as fairness.