Pemodelan sebaran nilai tanah dengan Sistem Informasi Geografis :: Studi kasus tempat pembuangan akhir sampah Bantar gebang di Kota Bekasi
WAHJUDI, Imam, Ir. Waljiyanto, MSc
2003 | Tesis | S2 Teknik GeomatikaPemilihan Bantar Gebang sebagai lokasi tempat pembuangan akhir sampah oleh Pemda DKI Jakarta telah menimbulkan masalah bagi penduduk di sekitarnya akibat polusi yang ditimbulkan. Polusi tersebut dalam bentuk bau yang tidak sedap, di samping polusi tanah dan air yang ditimbulkannya. Lokasi yang demikian akan menurunkan kualitas lingkungan dan berakibat menurunnya permintaan akan tanah. Jumlah permintaan tanah yang turun berdampak pada turunnya nilai tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model penilaian tanah di sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Bantar Gebang kota Bekasi, dengan menggunakan faktor kriteria pencemaran udara akibat bau yang ditimbulkan oleh sampah. Di samping itu faktor- faktor lain yang dipertimbangkan adalah luas tanah, lebar sisi depan, lebar jalan dan jenis penggunaan tanah. Penelitian ini menggunakan jenis data cross-section (silang tempat) yang dikumpulkan dengan metode purposive sampling dengan jumlah 54 sampel, yang diambil secara proporsional menurut kriteria pencemaran di daerah penelitian yaitu di desa Ciketing Udik, Sumur Batu dan Cikiwul. Data nilai tanah dan luas tanah diperoleh dari laporan bulanan PPAT/Notaris tahun 2002 tentang transaksi jual beli tanah di Kantor Pelayanan PBB Bekasi Satu. Untuk data kriteria pencemaran diperoleh dari survei dan hasil kuesioner kepada penduduk sekitar TPAS. Kemudian dengan teknik buffering dan overlay dapat diperoleh jenis kriteria pencemaran untuk tiap bidang di sekitar TPAS. Data lebar jalan, lebar sisi depan diperoleh dengan memanfaatkan peta blok. Untuk jenis penggunaan tanah diperoleh dengan identifikasi peta blok dan verifikasi di lapangan. Model yang digunakan adalah logaritma-linier (log-lin) dan alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap nilai tanah dan menentukan model estimasi yang sesuai di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang tepat untuk estimasi nilai tanah di lokasi penelitian adalah logaritma-linier (log-lin). Faktor lebar sisi depan tidak dapat dimasukkan dalam model sebab tidak sesuai dengan hipotesis yang diambil. Sedangkan faktor luas tanah, lebar jalan, jenis penggunaan tanah dan kriteria pencemaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai tanah yang ditunjukkan oleh koefisien determinasi (R2) sebesar 87,99%. Pengukuran tingkat keseragaman yang diukur dari hasil Coefficient of Dispersion (COD) sebesar 19,48% menunjukkan bahwa model bisa diterapkan untuk mengestimasi nilai tanah di lokasi penelitian. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Sistem Informasi Geografis dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh atributatribut yang dibutuhkan dalam pembentukan model serta untuk menyajikan peta sebaran nilai tanah.
The selection of Bantar Gebang as the final waste disposal site by the DKI Jakarta government has caused problems for the people who live in the surrounding area because of the pollution developed from the garbage. In addition to soil and water pollution, it also caused bad smell. Such condition will decline the environmental quality. As a consequence, it will also reduce the demand for land in the area. The reduction of total land demand has caused the declining land value. This research intend s to determine the land appraisal model around Bantar Gebang waste disposal site in Bekasi by using criteria of air pollution caused by the garbage. Other factors considered are land area, frontage, street width and the land use types. This research used cross section data collected by a purposive sampling method with totally 54 samples which were taken proporsionally according to pollution criteria in the study area, i.e., in Ciketing Udik village, Sumur Batu and Cikiwul. The land value and land area data were taken from PPAT monthly report in the year 2002 about land selling and buying transaction which were available at KP PBB (Local Land and Building Tax Service Office) Bekasi Satu. Data related to the pollution criteria were obtained from questioner and survey of the people living in the area surrounding the waste disposal site. By buffering and overlay technique, pollution criteria for each parcel around waste disposal site could be developed. Street width and frontage data were obtained through parcel maps. Land use types data were obtained by parcel map identification and fieldwork verification. The linear-logarithmic model was applied for multiple linear regression analysis. This analysis was done to examine factors influenced land value and determine the appropriate model at the study area. The result of the research indicated that the appropriate model for land value estimation at study area was linear-logarithmic. Frontage could not be included in this such model. However, land area factor, street width, land use type and pollution variables used in the criteria had significant influence toward the land value. That were indicated by its coefficient of determination (R2) which was 87,99%. The uniformity degree was measured by Coefficient of Dispersion (COD) which was 19,48%. It indicated that the model could be applied at the study area. The result of the research also indicated the Geographic Information System could be used as a tool to obtain attributes which were required in the model formation and to serve land value distribution map as well.
Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis,Sebaran Nilai Tanah,TPA