Penyusunan Atlas Budaya Indonesia untuk Anak dalam Bentuk Pop-up sebagai Media untuk Memahami Informasi Keruangan
TRIA ASTIKA S, Dr. Sudaryatno, M.Si.
2022 | Skripsi | S1 KARTOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUHKartografi berkembang mengikuti perkembangan teknologi. Produk-produk kartografi, seperti peta dan buku atlas, bertranformasi dari konvensional menjadi digital. Produk kartografi digital ini memiliki keunggulan, diantaranya adalah mudah diakses, praktis, lebih interaktif dan menarik. Namun, kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan mempengaruhi aksesibilitas setiap wilayah sehingga tidak semua masyarakat di Indonesia bisa mengakses produk kartografi digital. Selain itu hasil beberapa survey menunjukkan bahwa pengguna buku cetak lebih banyak daripada pengguna buku digital, terutama di kalangan orang dewasa dan anak-anak. Kemajuan teknologi dan informasi juga merupakan faktor penting dalam globalisasi, yakni mempercepat dan memudahkan masuknya globalisasi di Indonesia. Menurut Malcom Waters, globalisasi membuat batasan geografis dan budaya menjadi samar dalam pikiran seseorang karena semuanya menjadi satu. Globalisasi juga membuat nilai dan identitas budaya asli tereduksi oleh eksistensi budaya-budaya luar. Sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak Indonesia harus belajar dan mengetahui budaya Indonesia agar keragaman budaya terus terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk membuat Atlas Pop-up Budaya Indonesia untuk Anak dan mengevaluasi efektifitas Atlas Pop-up Budaya Indonesia yang telah disusun. Penelitian ini menggunakan data shapefile Indonesia dan data budaya setiap Pulau di Indonesia serta informasi yang terkait dengan data budaya tersebut. Data sekunder tersebut kemudian diolah menjadi peta budaya Indonesia per pulau beserta narasi menggunakan software ArcGIS, Procreate, Adobe Illustrator, dan Corel Draw. Kumpulan peta budaya dan narasi tersebut disusun dan diurutkan berdasarkan geografis Indonesia (dari Pulau Sumatra hingga Pulau Papua) menjadi Atlas Pop-up Budaya Indonesia untuk Anak. Hasil dari penelitian ini berupa Atlas Budaya Indonesia untuk Anak dalam bentuk Pop-up serta Atlas Pop-up Budaya Indonesia untuk Anak efektif digunakan sebagai media bagi anak untuk memahami informasi keruangan. Namun, karena beberapa kendala, penelitian baru bisa dilaksanakan sampai pada hasil pertama, yakni Atlas Budaya Indonesia untuk Anak dalam bentuk Pop-up.
Cartography develops following technological developments. Cartographic products, such as maps and atlas books, are transformed from conventional to digital. This digital cartography product has advantages, including being easy to access, practical, more interactive and attractive. However, the geographical condition of Indonesia which is an archipelagic country affects the accessibility of each region so that not all people in Indonesia can access digital cartography products. In addition, the results of several surveys show that there are more users of printed books than users of digital books, especially among adults and children. Advances in technology and information are also important factors in globalization, namely supporting and facilitating the entry of globalization in Indonesia. According to Malcom Waters, globalization makes geographical and cultural boundaries blur in one's mind because everything is one. Globalization also reduces the value and identity of indigenous cultures by the existence of foreign cultures. As the next generation of the nation, Indonesian children must learn and know Indonesian culture so that cultural diversity is maintained. This study aims to create an "Indonesian Cultural Pop-up Atlas for Children" and the effectiveness of the "Indonesian Cultural Pop-up Atlas for Children" that has been compiled. This study uses Indonesian shapefile data and cultural data for each island in Indonesia as well as information related to these cultural data. The secondary data is then processed into a map of Indonesian culture per island along with its narrative using ArcGIS, Procreate, Adobe Illustrator, and Corel Draw software. The collection of cultural maps and narratives is compiled and sorted based on Indonesia's geography (from Sumatra Island to Papua Island) to become the "Indonesian Cultural Pop-up Atlas for Children". The results of this study are an Atlas of Indonesian Culture for Children and an "Indonesian Cultural Pop-up Atlas for Children" effectively used as media for children to understand spatial information. However, due to several obstacles, the new research can be carried out until the first result, namely "Indonesian Cultural Pop-up Atlas for Children".
Kata Kunci : Kartografi, Atlas, Peta, Budaya, Indonesia, Pop-up