Perempuan Pengemudi Gojek di Masa Krisis Pandemi Covid-19

OVILIA SEKAR PERTIWI, Dr. M. Falikul Isbah G.D.Soc.,M.A

2021 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Penelitian ini dilatar belakangi oleh hadirnya ekonomi berbasis digital yang menawarkar pasar kerja yang lebih fleksibel, inovatif, transparan, dan inklusif. Industri kerja digital juga mengangkat tenaga kerja perempuan. Gojek sebagai salah satu penyedia jasa transportasi berbasis platform digital menawarkan kebebasan dan fleksibilitas bagi pengemudinya. Namun, dibalik kebebasan dan fleksibilitas tersebut justru timbul sebuah kerentanan bagi pengemudinya. Kerentanan yang dialami pengemudi perempuan juga sedikit berbeda dengan pengemudi laki-laki, misalnya perempuan lebih rentan akan kekerasan seksual. Jenis-jenis pekerjaan ini didefinisikan oleh Guy Standing sebagai pekerja prekariat yang mana hubungan kerja dengan kontrak fleksibel, pekerjaan sementara; tenaga kerja harian, pekerja paruh waktu, atau agen tenaga kerja. Penelitian ini melihat bagaimana gambaran kerentanan pekerja perempuan di sektor pekerjaan berbasis platform digital di masa krisis pandemi covid-19 dan strategi coping mereka dalam menghadapi kerentanan tersebut. Dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif dan metode studi kasus, metode tersebut digunakan untuk menggali informasi dan isu sosial secara mendalam mengenai identifikasi kerentanan dan coping strategies yang dilakukan oleh perempuan pengemudi Gojek di masa krisis pandemi covid-19. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa selama pandemi perempuan pengemudi ojek online telah mengalami kerentanan dari sebelum pandemi covid-19. Namun, pandemi ini memperburuk situasi kerja mereka dari mulai pendapatan yang menurun drastis, sistem kerja gojek yang semakin memperberat posisi pengemudi perempuan, stigma dan diskriminasi tentang ''perempuan'' sebagai pengemudi yang merugikan mereka, dan ketakutan akan kekerasan seksual yang membatasi gerak pengemudi perempuan. Selain itu, perempuan pengemudi ojek online juga melakukan berbagai jenis coping untuk melewati masa-masa krisis seperti ini, dari mulai mencari dukungan sosial dari sesama pengemudi ojek online hingga membuka peluang ekonomi baru dengan berjualan.

This study is based on the presence of digital-based economic that offers a more flexible, innovative, transparent, and inclusive work market. The digital work industry also recruits female workers. Gojek, as one of the digital platform-based transportation service providers, offers freedom and flexibility for its drivers. However, behind this freedom and flexibility, a vulnerability arises for the driver. Vulnerability experienced by female drivers is also slightly different from male drivers; for example, females are more vulnerable to sexual violence. These types of work are defined by Guy Standing as precariat workers, which is a working relationship between flexible contracts, temporary works, daily workers, part-time workers, or employment agencies. This study examines an overview of the vulnerability of female workers in digital platform-based works during the Covid-19 pandemic crisis and their coping strategies in facing this vulnerability. By using qualitative research and case study method, these methods were used to explore in-depth social information and issues regarding the identification of vulnerability and coping strategies carried out by female Gojek drivers during the Covid-19 pandemic crisis. In this study, it was found that during the pandemic, female online drivers have experienced vulnerability before the Covid-19 pandemic. However, this pandemic has worsened their work situations, starting from drastically decreased income, Gojek work system making the position of female drivers more difficult, stigma and discrimination regarding "female" as drivers that harm them, and fear of sexual violence limits the movement of female drivers. Moreover, female online drivers also carry out various types of coping with passing this crisis, starting from seeking social support from fellow online drivers to opening new economic opportunities by selling something

Kata Kunci : pekerja prekariat, perempuan, krisis pandemi covid-19 / precariat worker, female, covid-19 pandemic crisis