Laporkan Masalah

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DALAM MENEKAN KONVERSI LAHAN (STUDI KASUS SLEMAN TIMUR)

TITA THALIA N, Dr. Djaka Marwasta, S.Si., M.Si.

2022 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGAN

Letak administrasi Kabupaten Sleman yang berada di pinggiran Kota Yogyakarta berdampak signifikan terhadap laju pertumbuhan penduduk dan penggunaan lahan. Kondisi tersebut jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama menyebabkan lahan pertanian terus terancam terhadap konversi lahan sehingga pemerintah daerah menetapkan PERDA No. 10 Tahun 2011 dalam rangka Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Penelitian bertujuan untuk (1) mengetahui perkembangan perubahan lahan dan (2) tingkat efisiensi dan efektivitas Kebijakan Perlindungan LP2B dalam menekan konversi lahan di Kabupaten Sleman. Data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari Dinas Pertanahan dan Tata Ruang dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman. Metode yang digunakan yakni pendekatan spasial temporal dengan menggunakan overlay peta penggunaan lahan dan peta zonasi LP2B kemudian dilakukan analisis cost benefit rasio untuk mengetahui tingkat efisiensi kebijakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa perubahan penggunaan lahan terjadi secara terus menerus dan mengarah ke utara. Perhitungan perubahan penggunaan lahan di Kawasan Sleman Timur menunjukkan konversi lahan LP2B menjadi pemukiman mencapai 259,10 Ha yang menunjukkan bahwa efektivitas penegakan perlindungan LP2B di Kawasan Sleman Timur masih rendah. Konversi lahan LP2B yang terus terjadi akan berdampak pada berkurangnya manfaat lahan pertanian khususnya untuk petani dan buruh tani serta keseimbangan sirkulasi air sehingga berdampak pada berkurangnya efisiensi kebijakan LP2B. Walaupun hasil perhitungan BCR masih menunjukkan nilai positif, namun kebijakan perlindungan LP2B harus terus dilakukan dan diperbaiki.

The administrative location of Sleman Regency which is close to the City of Yogyakarta has a significant impact on the rate of population growth and land-use change. Due to the threat of Agricultural into built up land conversion related to population pressure and economic needs, the local government has developed a Policy for the Protection of Sustainable Food Agricultural Land in the DIY Regional Regulation Number 10 of 2011. This study aims to (1) determine the development of land-use change and (2) the level of eficiency and effectiveness of the LP2B Protection Policy in suppressing land conversion in the Sleman Regency. This research used secondary data obtained from the Department of Land and Spatial Planning and the Central Bureau of Statistics of Sleman Regency. The method used is a spatial-temporal approach using land use map overlay and LP2B zoning map and then cost-benefit ratio analysis to determine the level of policy efficiency. The findings of the analysis show that land-use change occurs continuously and it is heading towards to the north. Calculation of land-use change in the East Sleman Region shows that the conversion of LP2B land into settlements reaches 259.10 Ha, which indicates that the implementation of LP2B protection enforcement in the East Sleman Region is still low. Conversion of LP2B land that continues to occur will have an impact on reducing the benefits of agricultural land, especially for farmers and farm laborers as well as the balance of air circulation so that it has an impact on reducing the efficiency of LP2B policies. Although the results of the BCR calculation still show a positive value, the LP2B protection policy must continue to be implemented and improved.

Kata Kunci : Kebijakan, Pertanian Berkelanjutan, Efektivitas, Efisiensi

  1. S1-2022-414273-abstract.pdf  
  2. S1-2022-414273-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-414273-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-414273-title.pdf