Rekomendasi Kebijakan: Peran Apoteker dalam Pengendalian Rokok di Indonesia

ANNISA RAKHMAWATI, Dr. apt. Susi Ari Kristina, M.Kes.

2022 | Skripsi | S1 FARMASI

Rokok yang menyebabkan masalah yang kompleks dari sisi kesehatan dan ekonomi merupakan ancaman bagi dunia maupun Indonesia. Adanya dampak negatif dari penggunaan rokok terutama di bidang kesehatan, mendorong evaluasi dan pembentukan peraturan terakit program pengendalian rokok. Penelitian ini merupakan suatu studi literatur yang mencakup review atas peraturan dan hasil studi berkaitan tentang rokok serta peran apoteker dalam pengendalian rokok. Upaya mengurangi ketergantungan dan menghentikan kebiasaan merokok sudah mulai diinisiasi, namun belum banyak tersedia dan keterlibatan tenaga kesehatan terutama profesi apoteker masih rendah. Adanya hambatan dalam pelaksanaan program upaya berhenti merokok sebelumnya, memunculkan rekomendasi peraturan yang baru. Kombinasi intervensi perilaku dan terapi farmakologi berhenti merokok diketahui efektif dalam upaya berhenti merokok. Apoteker memiliki peran strategis untuk melaksanakan program konseling berhenti merokok pada pasien. Melalui rekomendasi kebijakan ini, diharapkan pemerintah dapat menyusun kebijakan mengenai program konseling berhenti merokok oleh apoteker di apotek, melakukan evaluasi kebijakan pengendalian rokok di Indonesia yang berlaku sekarang, dan segera melakukan aksesi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) untuk didapat diadaptasi menjadi peraturan resmi di Indonesia. Dukungan dari berbagai pihak secara komprehensif diperlukan untuk penguatan regulasi rokok di Indonesia.

Tobacco, which causes complex problems of health and economy, is a threat for both the world and Indonesia. The negative impact of using tobacco, especially in the health sector, encourages evaluation of regulations related to tobacco control programs. This research is a literature study that includes review of regulations and studies related to smoking and the role of pharmacists in controlling tobacco. Efforts to reduce dependence and stop smoking have begun, but are not widely available and the involvement of health workers especially the pharmacist, is still low. The existence of problems in the implementation of the previous smoking cessation program led to new regulatory recommendations. The combination of behavioral intervention and pharmacological therapy is known to be effective in smoking cessation programs. Pharmacists have an important role to execute smoking cessation counseling programs for patients. Through this policy recommendation, it is hoped that the government can establish a policy regarding a smoking cessation counseling program by pharmacists in pharmacy, evaluate the current tobacco control policy in Indonesia, and immediately access the Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) to be adapted into official regulations in Indonesia. Comprehensive support from various parties is needed to strengthen tobacco regulations in Indonesia.

Kata Kunci : policy brief, rokok, FCTC, konseling berhenti merokok, apotek