Mediasi Teknologi Gilbert Simondon Pada Kasus Tragedi Nuklir Chernobyl

UNSA QOYIMAH, Drs. Imam Wahyudi, M.Hum

2022 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Tragedi ledakan inti reaktor PLTN Chernobyl pada 26 April 1986 menyebabkan trauma berat terhadap masyarakat dan juga merusak citra pada pemanfaatan energi nuklir karena dampak merugikan yang begitu kuat untuk segala aspek kehidupan. Akar permasalahan ledakan inti reaktor adalah terjadi cacat rancangan pada reaktor RBMK, di mana, tragedi ini juga diperparah dengan pelanggaran peraturan keselamatan yang dilakukan oleh operator sif malam saat akan melaksanakan tes keamanan. Selain itu, sistem politik Uni Soviet yang sangat tertutup dan bersifat rahasia adalah hal yang memperparah tragedi nuklir Chernobyl ini. Peneliti menggunakan teori mediasi teknologi Gilbert Simondon dalam menguraikan permasalahan yang terjadi pada tragedi nuklir Chernobyl melalui teori individuasi dan konkretisasi. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan yang meneliti masalah aktual tragedi Chernobyl sebagai objek material dengan menggunakan analisis mediasi teknologi Gilbert Simondon sebagai objek formal. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap seperti inventarisasi data, pengolahan data, dan penyusunan penelitian secara sistematis. Unsur-unsur metodis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi interpretasi, koherensi intern, heuristika, dan refleksi peneliti pribadi. Hasil dalam penelitian ini menujukkan bahwa apa yang maksud dari mediasi teknologi Simondon adalah mencoba memberikan pemahaman mengenai evolusi teknologi menggunakan teori individuasi dan konkretisasi, di mana pada tragedi Chernobyl 1986, unsur dalam individuasi di dalamnya mengarah pada ledakan inti reaktor dan menjelaskan bahwa reaktor jenis RBKM yang digunakan pada PLTN Chernobyl tidak mencapai tahapan konkretisasi. Mediasi teknologi Simondon yang menggunakan individuasi dan konkretisasi pada permasalahan tragedi Chernobyl juga menujukkan pengaruh signifikan manusia terhadap perkembangan PLTN Chernobyl.

The tragedy of the nuclear explosion at the Chernobyl nuclear power plant on April 26, 1986 caused severe trauma to the community and also damaged the image of the use of nuclear energy because of its strong detrimental impact on all aspects of life. The root of the problem of the reactor core explosion was a design flaw in the RBMK reactor, thus, this tragedy was also exacerbated by the violation of safety regulations committed by night shift operators when carrying out safety tests. In addition, the Soviet Union's highly secretive political system was what exacerbated the Chernobyl nuclear tragedy. The researcher uses Gilbert Simondon's theory of technological mediation in describing the problems that occurred in the Chernobyl nuclear tragedy through the concepts of individuation and concretization. This research uses a literature study method that examines the actual problem of the Chernobyl tragedy as a material object using Gilbert Simondon's technological mediation analysis as a formal object. This research was conducted in several stages such as data inventory, data processing, and systematic research preparation. Methodical elements used in this study include interpretation, internal coherence, heuristics, and personal researcher reflection. The results in this research show that what Simondon's technological mediation means is to try to provide an understanding of technological evolution using the concepts of individuation and concretization, where in the 1986 Chernobyl tragedy, the element in individuation in it led to the explosion of the reactor core and explain that the RBKM type reactor that used at the Chernobyl nuclear power plant did not reach the concretization stage. Simondon's technology mediation using individualization and concretization on the Chernobyl tragedy also show a significant of human influence on the development of the Chernobyl nuclear power plant.

Kata Kunci : Chernobyl, Simondon, Individuasi, Konkretisasi