Livabilitas Kota Surakarta Ditinjau dari Skala Kawasan dan Skala Kota Beserta Elemen yang Memengaruhinya
LINTANG P S, Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D
2021 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTALivable city adalah konsep kota yang memiliki kemampuan menghadirkan suasana nyaman dan sehat untuk bertempat tinggal, bekerja ataupun beraktivitas, yang disusun atas keteraturan fisik perkotaan, kemudahan akses pelayanan kota / infrastruktur dan mobilitas ke seluruh kota, kesempatan berpartisipasi dan interaksi sosial, perlindungan terhadap alam sehingga seluruh penduduk memiliki kualitas hidup baik. Kemampuan kota ini disebut dengan livabilitas. Kota dengan livabilitas baik membuat semakin menarik untuk ditinggali, bekerja, membuka usaha atau menempatkan investasi. Beberapa alasan ini kemudian mendorong banyak organisasi melakukan penilaian livabilitas. Salah satunya adalah Ikatan Ahli Perencana Indonesia yang melakukan pengujian livabilitas kota-kota besar di Indonesia sejak tahun 2009. Pada tahun 2017, Kota Surakarta menjadi kota dengan indeks livabilitas tertinggi. Namun, label ini kurang mencerminkan kondisi pada skala yang lebih detail dimana memiliki pelayanan fasilitas kurang merata dan pada beberapa bagian masih terdapat permukiman yang belum teratur. Oleh karenanya, disusun penelitian ini untuk mengukur livabilitas Kota Surakarta yang ditinjau dari skala kota dan kawasan serta menemukan elemen yang memengaruhinya dengan menggunakan pendekatan deduktif kuantitatif. Hasilnya, livabilitas kota ditinjau dari skala kota dan kawasan memiliki tingkat sama yakni cukup baik. Namun, terdapat perbedaan pada elemen yang memengaruhinya. Livabilitas kawasan dipengaruhi oleh elemen sosial dan lingkungan, sedangkan livabilitas kota dipengaruhi oleh elemen sosial dan fisik binaan.
Livable city is a concept to build a city that is able to provide a comfortable and healthy atmosphere for living, working or doing activities, which is formed from urban physical order, accessibility to city services/infrastructure, mobility throughout the city, equal opportunity for participation and social interaction, protection of nature so that all people in it have a good quality of life. The ability of this city is called livability. A city with good livability makes it more attractive to live, work, start a business or invest in. Some of these reasons then encourage many organizations to carry out liability assessments. One of them is the Indonesian Association of Planning Experts, which has conducted an assessment of the livability of major cities in Indonesia since 2009. In 2017, Surakarta City was the city with the highest livability index. However, this label does not reflect the conditions on a more detailed scale, which have less equitable service facilities and in some parts there are still unorganized settlements. Based on these circumstances, this study was conducted to measure the livability of Surakarta City in terms of cities and districts and to find the elements that influence it by using a quantitative deductive approach. The result is the city's livability in terms of city and district scale has the same level which is quite good. However, there are differences in the elements that influence them. The livability of the district is influenced by social and environmental elements, while the livability of the area is influenced by the social and physical elements of the target.
Kata Kunci : livabilitas kota, livabilitas kawasan, elemen livabilitas, pengukuran livabilitas