Pengetahuan dan Persepsi terhadap Apotek dan Apoteker, serta Pola Pemanfaatan Apotek : Survei pada Masyarakat di Kabupaten Banyuwangi
DENA ALIFIANTI S, Dr. apt. Anna Wahyuni Widayanti, M.P.H.
2022 | Skripsi | S1 FARMASIApotek merupakan pelayanan kesehatan yang paling dekat dan mudah diakses oleh masyarakat. Pengetahuan, persepsi masyarakat, serta pola pemanfaatan apotek menjadi faktor penting dalam pengembangan peran apoteker dalam pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran serta melakukan analisis statistik terhadap tingkat pengetahuan, persepsi, dan pola pemanfaatan apotek pada masyarakat non-kesehatan. Penelitian observasional non eksperimental dilakukan dengan metode survei bersifat analitik dengan pendekatan desain penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan di Kabupaten Banyuwangi selama Oktober-November 2021. Sampel penelitian diambil secara convenience sampling dengan jumlah minimal sebanyak 100 responden. Data pada penelitian dianalisis secara deskriptif dan uji statistik menggunakan Mann Whitney, Kruskal Wallis, Spearman's Rho, serta Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan yang tinggi (75,78%) dan persepsi positif (51,30%). Lokasi merupakan pertimbangan utama masyarakat memilih apotek (90,40%), pembelian obat OTC merupakan tujuan yang paling sering masyarakat lakukan ketika pergi ke apotek (80,90%). Terdapat hubungan antara usia (p=0,006) dan tingkat pendidikan terakhir (p=0,018) dengan pengetahuan. Tidak terdapat hubungan antara karakteristik sosiodemografi dengan persepsi. Terdapat hubungan antara usia (p=0,023) dan tempat tinggal (p=0,015) dengan konsultasi penyakit ringan. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan persepsi terhadap apoteker (p < 0,001). Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan persepsi dengan pola pemanfaatan apotek.
Community pharmacies are the closest and the most accessible healthcare to the community. Public perception and trend in the use of community pharmacies become an important factors in developing the role of pharmacists in the health services. This study aims to describe and conduct a quantitative analysis of the level of knowledge, perceptions, and trend in the use of community pharmacies on non-health communities. Non-experimental observational research was conducted using an analytic survey method with a cross-sectional research design approach. This research conducted in Banyuwangi Regency on October to November 2021. The research sample was taken by convenience sampling and the minimum number of samples was 100 respondents. The data in this study were analyzed descriptively and statistically using Mann Whitney, Kruskal Wallis, Spearman's Rho, and Chi Square test. The results showed that people had high knowledge (75.78%) and positive perceptions (51.30%). Location is the main consideration when people choose a community pharmacy (90.40%), purchasing OTC drugs is the goal that most people often do when they go to a community pharmacy (80.90%). There is a relationship between age (p=0.006) and the education (p=0.018) with knowledge. There is no relationship between sociodemographic characteristics and perceptions. There is a relationship between age (p=0.023) and place of residence (p=0.015) with consultation with minor illnesses. There is a relationship between knowledge and perception of pharmacists (p < 0.001). There is no relationship between knowledge and perception with the pattern of pharmacy utilization.
Kata Kunci : Persepsi, Pola pemanfaatan apotek