Victimological Analysis of Children as Online Grooming Victims in Indonesia
APHRODITE EL MATYN, Muhammad Fatahillah Akbar, S.H., LL.M.
2022 | Skripsi | S1 HUKUMOnline grooming dapat didefinisikan sebagai tindakan dengan sengaja memanipulasi anak-anak dan mepersiapkan mereka untuk pelecehan melalui penggunaan teknologi informasi dan media. Penelitian, data, dan regulasi tentang tindakan tersebut masih minim di Indonesia. Padahal kejahatan tersebut sangat memprihatinkan karena sulit untuk dicegah, diidentifikasi, dan ditangani begitu terjadi pada korbannya. Anak-anak cenderung, menahan diri untuk berbagi kerentanan mereka secara umum, apalagi dalam kasus di mana mereka trauma dan takut yang terbukti merupakan dampak dari online grooming. Pentingnya mengidentifikasi karakteristik anak sebagai korban online grooming sebagai landasan untuk mencegah dan menangani kasus online grooming sehingga menjadi fokus pokok bahasan penelitian ini. Penulis menggunakan metode hukum kualitatif untuk membantu mengidentifikasi masalah yang disajikan, yuridiksi, mengumpulkan bahan yang relevan, wawancara responden, mengatur bahan menurut filosofi hukum dan ideologi sistem, memetakan kemungkinan jawaban atas masalah, menganalisis nilai intrinsic asas-asas hukum, dan membentuk kesimpulan dengan pendekatan studi kasus hukum normatif-empiris. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat lima karakteristik anak sebagai korban online grooming di Indonesia, (2) proses viktimisasi termasuk manipulasi yang disengaja, (3) belum ada peraturan perundang-undangan di Indonesia yang secara langsung mengatur tentang online grooming, yang diatur ialah alternatif ekstrem dan terdapat beberapa ketidakpastian.
Online grooming can be defined as the act of deliberately manipulating children and preparing them for abuse through the use of information and media technology. In Indonesia, there is a lack of research, data, and regulations regarding the act even though the act is very concerning because it is difficult to prevent, identify, and handle once it happened to the victims. Children tend to hold back on sharing their vulnerabilities in general, let alone in cases where they are traumatized and scared which are proven to be the impact of online grooming. It is important to identify the characteristics of children as victims of online grooming as a foundation to prevent and handle online grooming cases thus that is the focus of the subject of this research. The Author used qualitative legal method to help identify the problem of the presented issue, identify the jurisdiction, gather relevant materials, respondent interviews, organizing material according to legal philosophy and ideology of the system, map out the possible answer to the problem, analyzed the intrinsic value of the legal principles, and form conclusion with the approach of normative-empirical legal case studies. From this research, it can be concluded that (1) there are five characteristics of children as online grooming victims in Indonesia, (2) the victimization process includes deliberate manipulation, (3) there are no laws and regulations in Indonesia that directly regulate online grooming, the alternatives are extreme and there are some uncertainties as well.
Kata Kunci : Viktimologi, Kejatan Siber, Online Grooming, Anak-anak, Perlindungan Hukum