ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN ME TOO PADA MEDIA DARING
PISONIA ANSETTRI H, Hwang Who Young, M.A.
2021 | Skripsi | S1 BAHASA DAN KEBUDAYAAN KOREAPemberitaan pada media massa bisa mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap suatu peristiwa. Melalui analisis framing model Zhongdang Pann dan Kosicki (1993), 4 wacana berita dari media Kyunghyang Sinmun dan Chosun Ilbo yang berkaitan dengan gerakan Me Too di Korea Selatan dianalisis dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan dan mendeskripsikan bagaimana media-media tersebut merekonstruksi peristiwa yang cukup berpengaruh di masyarakat. Data-data yang didapatkan dianalisis dalam 4 struktur yang terdapat dalam teori framing yaitu struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris. Hasil analisis menunjukkan bahwa media-media tersebut menunjukkan sikap yang mendukung gerakan ini. Meskipun memiliki gambaran positif mengenai Me Too dalam pemberitaannya, kedua media memiliki perbedaan dalam membingkai peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan gerakan tersebut. Chosun Ilbo meyampaikan beritanya dengan bahasa yang terkesan lebih halus. Melalui bingkai berita berupa judul, lead, dan kutipan sumber hingga pemilihan kata Chosun Ilbo lebih memfokuskan pemberitaanya kepada peristiwa yang diberitakan daripada gerakan Me Too. Sedangkan, wacana berita Kyunghyang Sinmun terlihat menggunakan bahasa yang lebih keras dan tegas dalam penyampaiannya. Selain itu, bingkai-bingkai berita juga menunjukkan bahwa Kyunghyang Sinmun lebih menekankan pemberitaan pada keberadaan gerakan Me Too.
News on mass media surely affect the way how people look at some matters. Through framing analysis by Zhongdang Pann and Kosicki (1993), four online news articles associated with Me Too movement in South Korea from Kyunghyang Sinmun and Chosun Ilbo were analysed. This study aimed to compare and describe how these medias reconstruct the event that happened on their news article. The obtained data were analysed into four structures contained in the framing theory, which are syntactic structure, textual structure, thematic structure and rhetorical structure. The results revealed that both media showed a supportive outlook towards the Me Too movement. Although both media gave good reviews towards the movement on the news article, both also had different frames on how they constructed the event related to the movement. Chosun Ilbo used more subtle diction and focused more on the event reported itself rather than the movement. Kyunghyang Sinmun was more likely to use stronger and bolder diction on its articles. Also, the frames showed that Kyunghyang Sinmun focused more on emphasizing the Me Too movement.
Kata Kunci : Me Too, Korea Selatan, Analisis Framing, Media Daring