Laporkan Masalah

KINERJA INDUK SAPI POTONG DI BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK SEMBAWA, SUMATERA SELATAN

KHOIRUNNISA K K, Prof. Dr. Ir. Endang Baliarti, SU. ; Ir. Tri Satya Mastuti Widi, S.Pt., M.P., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.

2022 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja induk sapi potong di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Sembawa, Sumatera Selatan. Materi yang digunakan berupa kartu catatan induk dan pedet sapi Peranakan Ongole (78 ekor), Brahman (87 ekor) dan Brahman Cross (32 ekor). Data kinerja induk yang diambil meliputi berat lahir dan berat sapih pedet, post partum mating (PPM), service per conception (S/C), lama bunting, interval kelahiran, Indeks reproduksi induk (IRI), dan Indeks produktivitas induk (IPI). Data dianalisis menggunakan analisis acak lengkap pola searah. Untuk parameter yang berbeda nyata, dilanjutkan dengan Duncans New Multiple Range Test (DMRT) dengan menggunakan program SPSS 25 for WINDOWS. Berat lahir pedet sapi PO, Brahman dan Brahman Cross berturut-turut adalah 30,03=2,98; 30,95=4,48; dan 31,69=4,85 kg; Berat sapih umur 205 hari berturut-turut adalah 121,94=27,80; 112,70=30,25; dan 122,90=29,96 kg. PPM sapi PO, Brahman dan Brahman Cross berturut-turut adalah 194,15=102,33; 306,16=176,75 dan 259,84=123,98 hari. S/C berturut-turut 1,97=1,31; 1,03=0,18; dan 1,16=0,57 hari. Interval kelahiran 544,45=129,52 hari, 707,55=214,82 hari dan 626,81=164,80 hari. IRI sapi PO, Brahman dan Brahman Cross berturut-turut adalah 0,71=0,16; 0,56=0,18 dan 0,62=0,15 ekor/induk; PI berturut-turut adalah 87,10=31,02; 63,19=25,79 dan 75,80=26,31 kg/induk. PPM, S/C, interval kelahiran, IRI dan IPI dari ketiga bangsa tersebut berbeda nyata. Disimpulkan bahwa kinerja induk sapi Peranakan Ongole lebih baik dibandingkan dengan sapi Brahman dan Brahman Cross pada pemeliharaan semi intensif di BPTU-HPT Sembawa.

This research was aimed to measure the performance of beef cattle in the National Breeding Institute of Cattle and Forage Sembawa, South Sumatera. This research used beef cattle recording card cattle and calf consist of 78 head of Ongole Grade, 87 head of Brahman and 32 head of Brahman Cross. Data of beef cattle performance used birth weight and calf weaning weight, post partum mating (PPM), and service per conception (S/C), duration of pregnancy, birth interval, cattle reproduction index, and cattle productivity index. Data analysis used completely randomized research design with a unidirectional pattern analysis and for influential real parameter continued to Duncans New Multiple Range Test (DMRT) by using SPSS 25 for WINDOWS program. Birth weight of Ongole Grade, Brahman and Brahman Cross were 30,03=2,98; 30,95=4,48; dan 31,69=4,85 kg; calf weaning weight of 205 days was 121,94=27,80; 112,70=30,25; dan 122,90=29,96 kg. PPM of Ongole Grade, Brahman and Brahman Cross were 194,15=102,33; 306,16=176,75 dan 259,84=123,98 days. S/C was 1,97=1,31; 1,03=0,18; and 1,16=0,57 days. Birth interval was 544,45=129,52 days, 707,55=214,82 days, and 626,81=164,80 days. cattle reproduction index of Ongole Grade, Brahman and Brahman Cross was 0,71=0,16; 0,56=0,18 and 0,62=0,15 head/beef cattle; cattle productivity index was 87,10=31,02; 63,19=25,79 dan 75,80=26,31 kg/beef cattle. The PPM, S/C, birth interval, cattle reproduction index and cattle productivity index were influential real. This study was concluded that the performance of Ongole Grade beef cattle was better than Brahman dan Brahman Cross in semi intensive system in the National Breeding Institute of Cattle and Forage Sembawa, South Sumatera.

Kata Kunci : Sapi PO, Sapi Brahman, Sapi Brahman Cross, Kinerja Induk, BPTU-HPT5 Sembawa

  1. S1-2022-394471-abstract.pdf  
  2. S1-2022-394471-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-394471-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-394471-title.pdf