Laporkan Masalah

PENGARUH ASAL DAN KETINGGIAN LOKASI STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BATANG BAMBU PETUNG (Dendrocalamus asper (Schultes f.) Baker ex Heyne)

Fajar Surya Pratomo , Prof. Dr. Ir Suhardi, Msc.

2022 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Pengembangan bambu melalui sistem perakaran rimpang bambu tidak efektif dan efesien, karena dinilai dapat menghabiskan potensi permudaan rumpun bambu. Oleh karena itu, dikembangkan pembiakan secara vegetatiflainnya yakni melalui stek batang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi batang bambu petung (Dendrocalamus asper (Schultes f.) Baker ex Heyne), dan meneliti asal bahan dan ketinggian lokasi stek dengan pertumbuhan terbaik. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan (Maret-Agustus 2004) di persemaian P3BPTH purwobinangun, Pakem, Sleman. Masing-masing perlakuan dirancang dengan rancangan acak lengkap dengan 12 kombinasi perlakuan yakni 4 daerah asal stek (Sleman, Kulon Progo, Grobogan dan Pandeglang), 3 ketinggian tempat berbeda (0-100 m, 100-200 m dan 200-300 m), dan 9 ulangan. Parameter yang diukur adalah panjang akar, jumlahtunas, jumlah akar, jumlahtunas cabang dan tinggi tunas. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis varians dapat disimpulkan bahwa faktor asal berpengaruh nyata terhadap panjang akar, jumlah tunas cabang dan tinggi tunas. Asal bahan stek dari Kulon Progo mempunyai pertumbuhan stek terbaik untuk parameter panjang akar dan tinggi tunas, sedangkan asal Grobogan mempunyai pertumbuhan stek terbaik untuk parameter jumlah tunas cabang. Untuk ketinggian lokasi dengan kisaran ketinggian 0-100 m mempunyai pertumbuhan stek terbaik untuk parameterjumlahtunas cabang dantinggi tunas.

Kata Kunci : Bambu Petung, Stek Batang, Asal dan Ketinggian Lokasi.

  1. S1-2005-130367_ABSTRACT.pdf  
  2. S1-2005-130367_BIBLIOGRAPHY.pdf  
  3. S1-2005-130367_TABLE_OF_CONTENT.pdf  
  4. S1-2005-130367_TITLE.pdf