Laporkan Masalah

PEMBUATAN ARANG AKTIF KAYU KALIANDRA ( Calliandra calothyrsus ). UNTUK PENJERNIH LIMBAH CAIR BATIK

ELIZA KARTlKASARI NUR FAIZA, Dr. Ir. J.P. Gentur Sutapa, M.Sc.

2005 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Indonesia Illeilliliki bahan baku arang aktif yang cukup besar dan belum dilllanfaatkan secara Illaksilllal, salah satu contohnya adalah kaliandra. Kaliandra termasuk tanaman yang cepat tumbuh sehingga persebarannya seillakin bertaillbah luas. Pada tahun 1960 fuas area yang ditumbuhi kaliandra di seluruh Indonesia mencapai 60.000 ha dan pada awal tahun 1980 luas area yang ditumbuhi kaliandra telah bertambah menjadi 170.000 ha (Hanum dan Maesen, 1997 cit. Riehana, 2002). Umumnya Illasyarakal memanfaatkan kaliandra untuk kayu bakar dan dijual ke daerah sekitarnya. Penelitian ini bertujuan memberikan suatu alternatif pemanfaatan kayu kaliandra dimana selain dilllanfaatkan untuk kayu bakar juga dapat dilllanfaatkan sebagai arang aktif. Arang aktif mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kayu bakar, sehingga dapat menjadi salah satu sumber pcnghasilan bagi masyarakat Raneangan pcnelitian yang digunakan dalam pcnclitian ini adalah raneangan penelitian aeak lengkap (Comple/ely Randomized Design) yang disusun secara faktoriaf dengan 2 faktor perlakuan yaitu suhu aktivasi dan konsentrasi bahan pengaktif dengan masing-masing 5 perlakuan. Pengarangan dilakukan dengan meillasukkan kayu kaliandra yang telah kering angin (9-12%) ke dalam retort dan dipanaskan dcngan suhu 400°C selama ±3 jam, arang yang dihasilkan direndam dalalll larutan Na2COJ selama 24 jam dcngan pcrbedaan konsentrasi 0%; 0,25%; 0,5%, dan 0,75%, lalu disaring ke lernbaran kain dan dialiri air. Sctclah itu dikeringkan, kemudian arang diaktifasi dcngan memanaskannya dalam termolyne pada suhll 950"C dan R5()OC yang Illasing-rnasing dilakukan sclama 60 Illenil. Sclanjutnya arang aktif yang dihasilkan dianalisa rcndcmen dan sif~llnya yang meliputi kadar air, kadar abu, zat mudah menguap, karbon terikat, daya scrapnya tcrhadap iodium, benzene dan mctilcn biru sesuai dengan proscdur analisisi bcrdasarkan SN 106.3730-1995. Hasil analisa keragaman menunjukkan bahwa interaksi antara suhu dan konscntrasi berpcngaruh nyata terhadap zat mlldah mcngllap dan daya scrap metilen biru arang aktif. Nilai zat mudah menguap lCrtinggi sebesar 16,01% dipcrold1 pada kOlllbinasi suhu 850°C dan konsentrasi 0,25%, dan nilai daya scrap mctilen biru tertinggi sebesar 129,92 II1Ug pada kombinasi suhu 950°C dan konsentrasi 0%. Faktor konscntrasi berpcngaruh nyata pada zai mudah menguap arang aktiL faktor suhu bcrpcngaruh sangat nyata tcrhadap Illudah Illcnguap, daya scrap tcrhadap benzcnc dan daya scrap terhadap metilcn binI. Ilasil pcngujian arang aktif dari kayu kaliandra mcnunjukkan bahwa rendemcn yang dihasilkan berkisar antma 78,30-81,14%, rata-rata kadar air 5,88-7,22%, rala-rata kadar zat Illenguap 5,72-16,0 I'Yo. rata-rata kadar abu 2,18-4,96%, rata-ruta kadar karbon terikat 81,04-89,77%, rata-rata daya scrap benzene 6,50-10,55%, rata-rata daya serap iod 1059,48-1147,51 mg/g dan rata-rata daya serap Illetilen biru 127,83-129,92 mUg. Lilllbah cair batik setelah dijernihkan dengan arang aktif kayu kaliandra mcngalallli penurunan kandungan BOD, COD, Nitril dan phenol.

Kata Kunci : Kayu kaliandra, arang aklif, adsorpsi, limbah cair balik

  1. S1-2005-114158_ABSTRACT.pdf  
  2. S1-2005-114158_BIBLIOGRAPHY.pdf  
  3. S1-2005-114158_TABLE_OF_CONTENT.pdf  
  4. S1-2005-114158_TITLE.pdf