Bener lan Pener: Peranan Rasa pada Penciptaan Gending
ASKIA RAHMA K, Prof. Drs. Koentjoro, MBSc.,Ph.D. Psikolog
2021 | Skripsi | S1 PSIKOLOGIRasa dikenal sebagai kekhasan intelektual pada masyarakat Jawa. Kekhasan penggunaan rasa juga banyak disebutkan tercermin dalam tindakan, sikap, maupun prinsip yang menjunjung tinggi keharmonisan dalam bermasyarakat. Berawal dari adanya 'ngrasakke' dalam menikmati dan membuat gending, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilik keterlibatan rasa dalam penciptaan gending, sebuah karya seni yang secara khusus berkembang dalam budaya Jawa. Penelitian fenomenologi ini melibatkan 3 Subjek penelitian yang merupakan seniman gending di Magetan, serta informasi penting dari informan ahli yang merupakan seniman gending sekaligus stakeholder bagian seni karawitan di Magetan. Rasa kemudian memunculkan pertimbanganpertimbangan penting dalam penciptaan gending sesuai prinsip bener lan pener, agar gending yang dihasilkan bisa sekaligus selaras dengan pola hidup masyarakat Jawa.
Rasa is known as an intellectual peculiarity in Javanese society. The peculiarities of the use of taste are also mentioned in many actions, attitudes, and principles that uphold harmony in society. Starting from the existence of 'ngrasakke' in enjoying and making gending, the purpose of this research is to examine the involvement of rasa in creating gending, a work of art that is specifically developed in Javanese culture. This phenomenological research involves 3 research subjects who are gending artists in Magetan, as well as important information from expert informants who are gending artists as well as stakeholders in the karawitan arts section in Magetan. Rasa then raises important considerations in creating gending according to the bener lan pener principle, so as the results, gending can be in harmony with the way of living of the Javanese society.
Kata Kunci : gending, karawitan, rasa, penciptaan seni, kawruh lan piwulang, masyarakat Jawa, wawancara, fenomenologi