Coeducation dalam Reformasi Sistem Pendidikan Jepang pada Masa Pendudukan Amerika Serikat (1945-1951)
WIDYARIZKI MAHARANI HAPSARIPUTRI, Stedi Wardoyo, S.S., M.A.
2021 | Skripsi | S1 SASTRA JEPANGPasca Perang Dunia II, Jepang yang menyerah tanpa syarat pada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945, diduduki oleh Amerika Serikat yang mewakili tentara Sekutu dengan misi demiliterisasi, desentralisasi, dan demokrasi. Jendral Douglas MacArthur sebagai pemimpin tertinggi tentara Sekutu di Jepang melakukan reformasi pendidikan, adopsi dan pengembangan coeducation, sebagai salah satu langkah misi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan coeducation di Jepang pada masa pendudukan Sekutu yang diwakili Amerika Serikat pada tahun 1945 hingga 1951. Metode penelitian sejarah digunakan dalam penelitian ini. Data yang digunakan ialah buku dan jurnal yang berhubungan dengan Perang Dunia II, pendidikan di Jepang, dan pendidikan secara umum. Penelitian ini berisi paparan mengenai pendidikan di Jepang sebelum Perang Dunia II, penyerahan diri Jepang kepada Sekutu, pemikiran dan kebijakan Douglas MacArthur tentang pendidikan, dan reformasi pendidikan pada masa 1945-1951 dengan fokus pada konsep, pembentukan dan penerapan coeducation di Jepang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa coeducation adalah sistem di mana pria dan wanita mengenyam pendidikan dalam satu institusi yang sama. Coeducation diadopsi di Jepang sebagai salah satu bagian dari misi demiliterisasi, desentralisasi, dan demokrasi. Selain untuk reformasi pendidikan, coeducation juga mewujudkan kesetaraan sebagai perwujudan masyarakat negara demokratis, yang tidak membedakan ras dan gender bagi warga negaranya dalam mendapatkan haknya.
Japan surrender to Allied Forces without any circumstances after World War II, and being occupied by the United States of America under the name of Allied Forces, carrying missions such as Demilitarization, Democratization, and Decentralization. As one of the steps they made, Douglas MacArthur launched education reformation in Japan, from that the adoption of the idea about coeducation became one of its agenda. This research was conducted to find how coeducation being applied to Japan's education during USA's occupation from the year 1945 until 1951. This research is done with history's qualitative research method. Using books and journals that consisted knowledge about World War II, the history of education in Japan, and education in general as its data. This research exposed the education system in Japan before World War II occurred, Japan's propaganda about society in their own country, World War II, Japan's surrender towards Allied Powers, way of thinking and wisdom of Douglas MacArthur about education, and education reform on the year 1945-1951 with the concept, shaping, and appliances of coeducation in Japan as its focus. The result of this research shows that coeducation is a term for a system where men and women receive education under the same institution. This coeducation is being adopted in Japan as one of the Demilitarization, Democratization, and Decentralization mission. Besides for the sake of education reform, coeducation also acted to bring the idea about gender equality as part of a democratic country, into reality, where there's no differentiation between race and gender in having their rights as the country's citizen.
Kata Kunci : Coeducation, Jepang, Sekutu, Perang Dunia II