Laporkan Masalah

persepsi masyarakat terhadap rabies di kecamatan donggo, kabupaten bima nusa tenggara barat

LISKA FITRIANINGSIH, Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, M.A. ; Prof. Dr. Erna Kristin, Apt., M.Si

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU KEDOKTERAN TROPIS

Latar belakang: Rabies merupakan penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat disebabkan oleh Lysavirus yang ditularkan oleh hewan yang terinfeksi Lysavirus. KLB rabies di Bima terjadi pada Februari tahun 2020. Anjing merupakan hewan penular utama rabies di Bima. Gigitan anjing yang terinfeksi Lysavirus merupakan metode penularan utama rabies yang sering dilaporkan. Persepsi masyarakat seperti pengetahuan, sikap dan perilaku memengaruhi kejadian gigitan anjing. Tujuan penelitian: untuk mendapatkan gambaran tentang persepsi masyarakat terhadap rabies, persepsi masyarakat terhadap pemeliharaan anjing, persepsi masyarakat terhadap pemberian vaksin, dan persepsi masyarakat terhadap pencegahan dan pengendalian gigitan anjing. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, dilakukan di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima NTB. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, FGD (focus group discussion) dan observasi. Informan berjumlah 11 orang terdiri dari petugas surveilans, petugas kesehatan hewan, tokoh adat, tokoh agama, korban gigitan anjing, pemilik anjing dan bukan pemilik anjing. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa memelihara anjing sangat penting bagi penduduk di Donggo karena anjing digunakan untuk menjaga kebun, berburu, dan menjaga rumah. Memelihara anjing merupakan kebiasaan turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat Donggo sejak zaman dahulu. Masyarakat tidak mengetahui penyebab dan bahaya rabies tetapi masyarakat mengetahui tanda dan gejala anjing rabies. Rabies pada anjing diduga disebabkan oleh anjing yang tidak dipelihara dengan baik sehingga kadang-kadang anjing memakan sisa diaper. Masyarakat Donggo tidak mengetahui bahwa vaksinasi merupakan upaya pencegahan yang efektif terhadap kejadian rabies pada anjing. Hal ini disebabkan karena pemerintah kurang aktif melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang rabies kepada masyarakat. Pemberian vaksin pada anjing masih menjadi pro dan kontra pada masyarakat Donggo karena kurangnya pemahaman masyarakat terkait dengan vaksin untuk anjing. Kesimpulan: Kejadian gigitan anjing pada masyarakat Donggo dilakukan oleh anjing yang diduga menderita rabies. Pemberian vaksin pada anjing tidak pernah dilakukan sebelum ada kejadian gigitan anjing pada masyarakat Donggo. Pencegahan dan penanggulangan gigitan anjing di Donggo kurang efektif karena tidak terjalin kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Kata kunci: rabies, hewan penular rabies, persepsi masyarakat, Bima.

Background: Rabies is an acute infectious disease of the central nervous system caused by Lyssavirus transmitted by Lyssavirus-infected animals. Rabies outbreak in Bima occurred in February 2020 where dogs were the main animal transmitting rabies. The bite of a dog infected with Lyssavirus is the most frequently reported method of transmission of rabies. Public perception of rabid dog bites is influenced by attitudes, behavior, and societies' knowledge about rabid dogs. The purposes of the study are to describe the public's perception of rabies, dog maintenance, the administration of the vaccine, and the perception of the prevention and control of dog bites. Methods: This research is descriptive qualitative research conducted in Donggo District, Bima, West Nusa Tenggara. The data was collected through in-depth interviews, FGD (focus group discussion), and observation. Eleven informants consisting of surveillance officers, animal health workers, local figures, religious leaders, the victims of the dog bite, dog owners, and non-dog owners. Results: The study shows that the maintenance of dogs is crucial for the residents in Donggo. This is because dogs are usually used for hunting, and guarding the garden and houses. Dog maintenance is a hereditary habit carried out by Donggo people since ancient times. People do not know the causes and dangers of rabies, but they know the signs and symptoms of rabid dogs. Rabies in dogs is thought to be caused by dogs that are not kept properly so that sometimes dogs eat leftover diapers. The people in Donggo do not know that vaccination is an effective prevention of rabies due to the lack of socialization from the government. Therefore, the vaccination of dogs is still debatable for the Donggo community because of the lack of public understanding regarding vaccines for dogs. Conclusion: Dog bites occurred in the Donggo community are caused by rabid dog bites that eat leftover diapers. Vaccination for dogs was never conducted before there was a dog bite incident in Donggo. Prevention and control of dog bites in Donggo are ineffective because there is no cooperation between the government and the community. Keywords: rabies, rabid animals, public perception, Bima.

Kata Kunci : rabies, hewan penular rabies, persepsi masyarakat, Bima./rabies, rabid animals, public perception, Bima.

  1. S2-2021-448418-abstract.pdf  
  2. S2-2021-448418-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-448418-tableofcontent .pdf  
  4. S2-2021-448418-title.pdf