Laporkan Masalah

KONTRIBUSI KAPABILITAS INDIVIDU TERHADAP URBAN-RURAL LINKAGE (KETERKAITAN DESA-KOTA) DI KABUPATEN BERAU

DWI FITRIANINGSIH, Retno Widodo Dwi Pramono, ST, M.Sc, Ph.D.

2022 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kawasan perdesaan dan perkotaan adalah dua wilayah yang memiliki karakteristik berbeda namun saling terkait satu sama lain. Hubungan pedesaan-perkotaan atau yang biasa disebut Urban-rural Linkage dapat didefinisikan secara luas sebagai arus timbal balik antara orang, barang, uang, sumber daya dan jasa secara umum. Hubungan desa-kota yang baik akan menjadi katalis pertumbuhan dikedua wilayah. Keterkaitan desa-kota ini juga berkaitan dengan kapabilitas masyarakat yang dinilai berdasarkan ketersediaan dan fungsi aset. Dalam penelitian terkait urban-rural linkage aspek yang sering dikaitkan adalah kondisi ekonomi, keruangan dan pembangunan, belum terdapat penelitian yang membahas mengenai kontribusi kapabilitas masyarakat terhadap keterkaitan desa-kota. Penelitian ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui kontribusi kapabilitas individu terhadap urban-rural linkage (keterkaitan desa-kota) di Kabupaten Berau. Pencapaian tujuan penelitian tersebut dilakukan melalui 3 tahapan. Pertama, penggambaran pola hubungan desa-kota di Kabupaten Berau melalui analisa spasial dengan bantuan tools Kernel Density dan matriks interaksi. Kedua, identifikasi kapabilitas daerah perdesaan dan perkotaan melalui analisa korelasi dan perhitungan kapabilitas berdasarkan ketersediaan dan fungsi aset. Terakhir, dilakukan identifikasi kontribusi kapabilitas individu terhadap urban-rural linkage melalui analisa korelasi. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, diketahui bahwa terdapat perbedaan aset antara wilayah perkotaan dan perdesaan. Nilai Community Capability Index (CCI) di bagian wilayah perkotaan Kabupaten Berau adalah 0,11 sedangkan nilai CCI di bagian wilayah perdesaan sebesar 0,09. Perbedaan kondisi aset pada kedua wilayah tersebut menjadi dorongan bagi masyarakatnya untuk melakukan mobilitas demi memenuhi kebutuhannya yang tidak tersedia di daerah asal. Terkait mobilitas masyarakat, kemudahan aksesibilitas antara perdesaan dan perkotaan akan meningkatkan interaksi antar kedua wilayah dan turut mendukung peningkatkan kapabilitas. Interaksi masyarakat tersebut tersebut akan meningkatkan pergerakan, transaksi dan akan menjadi engine bagi pertumbuhan ekonomi.

Rural and urban areas are two areas that have different characteristics but are interrelated with each other. Urban-rural Linkage can be broadly defined as the reciprocal flow of people, goods, money, resources and services in general. Good rural-urban relations will be a growth catalyst in both regions. This rural-urban linkage is also related to community capabilities which are assessed based on assets availability and assets function. In research about urban-rural linkage, the aspects that are often associated are economic conditions, spatial conditions and development conditions, there is no research that discusses about contribution of community capabilities to rural-urban linkages. This study was structured with the aim of knowing the contribution of individual capabilities to urban-rural linkage in Berau Regency. The achievement of the research objectives was carried out through 3 stages. First, the depiction of the pattern of rural-urban linkage in Berau Regency through spatial analysis with the help of Kernel Density tools and an interaction matrix. Second, identify the capabilities of rural and urban areas through correlation analysis and calculation of capabilities based on the availability and function of assets. Finally, identification of the contribution of individual capabilities to urban-rural linkage is carried out through correlation analysis. Based on the results of the analysis, it is known that there are differences in assets between urban and rural areas. The Community Capability Index (CCI) in the urban area of Berau Regency is 0.11 while the CCI value in the rural area is 0.09. The difference in asset conditions in two areas is an impetus for the people to carry out mobility in order to meet their needs that are not available in the area of origin. About community mobility, the ease of accessibility between rural and urban areas will increase interaction between the two regions and contribute to increasing capabilities. This community interaction will increase movement, transactions and will become an engine for economic growth.

Kata Kunci : Kapabilitas, Perkotaan, Perdesaan, Interaksi

  1. S2-2021-452062-abstract.pdf  
  2. S2-2021-452062-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-452062-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-452062-title.pdf