Laporkan Masalah

Pengaruh Kapabilitas Masyarakat terhadap Pengembangan Ekonomi Lokal Desa di Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat

MARLINA WIRMAS, Retno Widodo Dwi Pramono, S.T., M.Sc., Ph.D.

2021 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Pendekatan pembangunan perdesaan eksogen yang bersifat penyeragaman kebijakan dengan tujuan peningkatan produksi, meskipun mampu meningkatkan performa ekonomi makro, ternyata malah memperburuk isu pembangunan lain seperti ketimpangan, keberlanjutan dan ketergantungan desa. Pendekatan pembangunan desa secara endogen dengan konsep pembangunan ekonomi lokal kemudian lahir sebagai respons atas kelemahan tersebut, di mana mengutamakan batasan teritorial serta kebijakan lintas aspek dengan prinsip pemerataan dan keberlanjutan. Tujuan pembangunan yang sebelumnya identik dengan peningkatan produksi sebagai indikator kesejahteraan kemudian juga harus diubah agar dapat mencakup aspek kehidupan manusia yang lebih luas, dan digunakan mulai dari proses identifikasi kapasitas endogen desa. Pendekatan kapabilitas sebagai paradigma yang menempatkan kebebasan manusia sebagai tujuan pembangunan, kemudian dapat digunakan sebagai instrumen identifikasi untuk dapat memberikan gambaran yang lebih objektif dari sudut pandang masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan bagaimana pengaruh kapabilitas masyarakat yang diukur dari penilaian ketersediaan dan kebermanfaatan aset terhadap pengembangan ekonomi lokal di kawasan perdesaan. Pendekatan yang digunakan adalah deduktif dengan metode penelitian kuantitatif. Lokasi yang dipilih adalah Kecamatan Ampek Angkek, menimbang keadaan pembangunan ekonomi lokal yang sudah mulai berkembang dan karakteristik keunikan lokal dalam penerapan pembangunan endogen desa. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, pengambilan data sekunder, serta pengamatan lapangan. Analisis kemudian dilakukan dengan teknik skoring, rumus indeks kapabilitas masyarakat (Cci), analisis korelasi dan regresi berganda, serta statistik deskriptif untuk menjelaskan keterkaitan yang muncul antara kedua variabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa ekonomi lokal perdesaan menunjukkan performa yang masih belum optimal, dengan tingkat kapabilitas masyarakat yang telah positif namun berada pada angka yang masih tergolong rendah. Analisis korelasi menunjukkan hubungan yang terbentuk memiliki arah positif, di mana berkekuatan sedang pada tingkat desa, dan sangat lemah pada tingkat individu. Adapun aset yang memiliki pengaruh positif paling kuat adalah aset berwujud individu, sedangkan aset institusional sosial menunjukkan pengaruh negatif secara konsisten.

Exogenous rural approach that tends to have uniform policies aiming to increasing production, although succeeded in improving macroeconomic performance, had in fact aggravate other development issues such as inequality, sustainability, and rural dependence. Endogenous rural approach with local economic development concept then emerged as respond to these flaws, which prioritize the territorial based and cross-aspects policies having principle of equity and sustainability. The development goals which previously correspond with the increasing of production as welfare indicator also require to be modified in order to embrace the wider aspects of human life, and should be applied from the initial phase of identification of rurales endogenous capacity. Capability approach as a paradigm that place human freedom as the main goal of development, can be utilized as identification tool that capable of giving more objective description from the local community�s perspective. The aim of this study is to explain how community capability measured by asset�s availability and functioning impact on rural local economic development. This research uses deductive approach with quantitative research methods. Ampek Angkek Subdistrict is selected as the location, considering the local economic development that had begun to arise and the local uniqueness of the endogenous rural development practice. Data collection was conducted through questionnaire, interviews, secondary data aggregation, and field observation. The analysis was carried out using scoring, community capability index (Cci) formula, correlation and multiple regression analysis, in addition of statistical descriptive to explain the relationship that formed between the two variables. The result show that the local economic performance is still not optimal, with the community capability had shown positive direction yet having relatively low degree. Correlation analysis reveal positive relation between economic performance and the Cci, which on the local level the strength is classified moderate, whereas on the individual level the strength is really weak. Assets that have the strongest positive impact are the individual tangible assets, while social institutional assets show a consistent negative impact.

Kata Kunci : pengembangan ekonomi lokal, kapabilitas masyarakat, aset

  1. S2-2021-452064-abstract.pdf  
  2. S2-2021-452064-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-452064-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-452064-title.pdf