PRINSIP KEHATI-HATIAN NOTARIS DAN TANGGUNG JAWAB PEMBELI SAHAM DALAM GUGATAN PERJANJIAN SIMULASI JUAL BELI SAHAM (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BEKASI NOMOR 334/PDT.G/2014/PN.BKS JUNCTO PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR 188 PK/PDT/2020)

MUHAMMAD YUSUF S, Dr. Hariyanto, S.H., M.Kn.

2021 | Tesis | MAGISTER KENOTARIATAN

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengkaji implementasi prinsip kehati-hatian yang seharusnya diterapkan oleh Notaris pada perjanjian jual beli saham, tanggung jawab atas perbuatan melawan hukum oleh pembeli saham yang dirugikan akibat ketidaktelitian Notaris menerapkan prinsip kehati-hatian dalam gugatan perjanjian simulasi jual beli saham, dan implikasi yuridis putusan pengadilan terhadap PT dalam gugatan perjanjian simulasi jual beli saham. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan narasumber. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan mengkaji data sekunder secara sistematis untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti dan menghasilkan suatu kesimpulan yang kemudian diuraikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan: Pertama, prinsip kehati-hatian yang seharusnya diterapkan oleh Notaris adalah melakukan pengecekan lebih lanjut kepada para pihak dengan menanyakan dan meminta bukti pembayaran yang sah yang ditandatangani oleh pihak penjual di atas materai yang cukup dan diberikan oleh para pihak untuk dilekatkan ke minuta Akta Notaris sebagai bukti pendukung tambahan kebenaran materil Kedua, pembeli saham bertanggung jawab secara pribadi untuk pembatalan perjanjian dengan penggantian biaya, kerugian dan bunga kepada penjual saham atas perbuatan melawan hukum yang telah dilakukan dengan itikad buruk. Ketiga, implikasi yuridis putusan pengadilan terhadap PT berupa pencatatan perubahan kepemilikan saham ke Menteri dan PT tetap eksis dan berbadan hukum.

This study aims to understand and examine implementation of the prudent principle that should be applied by a Notary in the share purchase agreement, the responsibility for unlawful acts by the share buyer who were harmed due to the notary's inaccuracy in applying the prudent principle in the lawsuit for the share purchase simulation agreement, and juridical implications of court decisions for Limited Liability Company in a lawsuit against the share purchase simulation agreement. The research was conducted using normative legal research methods. The source used in this research is secondary data. The research tool used in this research is interviews with resource persons. The data obtained were analyzed qualitatively by systematically examining secondary data to obtain a clear insight of the problem under study and draw conclusions that were described descriptively. The results of this research showed: First, the prudent principle that should be applied by a Notary is to carry out further checks on the parties by asking and requesting a valid proof of payment signed by the seller on sufficient stamp duty and given by the parties to be attached to the minutes Notary Deed as additional supporting evidence of material truth. Second, the share buyer is personally responsible for the cancellation of the agreement with reimbursement of costs, losses and interest to the share seller for tort that has been carried out in bad faith. Third, juridical implications of court decisions for Limited Liability Company is in the form of recording changes in share ownership to the Minister and Limited Liability Company still exists and is a legal entity.

Kata Kunci : Prinsip Kehati-hatian Notaris, Tanggung Jawab Pembeli Saham, Perjanjian Simulasi Jual Beli Saham / Keywords: The Prudent Principle of Notary, The Responsibility of Share Buyer, Share Purchase Simulation Agreement