Urban Citzenship dan Transportasi Publik Kota Jakarta Studi tentang Komunitas Forum Diskusi Transportasi Jakarta-Transport for Jakarta (FDTJ-TFJ)
ILHAM RAMADHAN D ARIFIN, Suharman Dr., M.Si
2021 | Skripsi | S1 SOSIOLOGILatar Belakang: Isu Transportasi publik merupakan isu yang banyak diperbincangkan baik dalam ranah akademis maupun menjadi topik dikehidupan sehari-hari. Transportasi publik merupakan instrument penting dalam sistem kehidupan perkotaan dalam menyediakan akses ekonomi dan sosial secara masif dan adil. Kondisi transportasi publik yang buruk dapat menciptakan kesenjangan sosial yang bervariasi pada setiap individu sebagai pengguna. Kesenjangan tersebut menciptakan dinamika warga kota dalam proses menyelesaikan masalah transportasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini mengkaji bagaimana komunitas FDTJ sebagai komunitas warga berpatisipasi dalam usaha meningkatkan sistem transportasi publik di Kota Jakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan wawancara bersama Adrianus Satrio sebagai founder FDTJ serta data digital berbentuk podcast dan webinar yang melibatkan anggota FDTJ didalamnya. Data peneliatan yang ditemukan adalah data deskripsi serta data visual. Data tersebut dikategorisasikan menjadi data mengenai sejarah FDTJ, Dinamika FDTJ, produk dan aktivitas FDTJ dan narasi transportasi FDTJ. Data penelitian dianalisis secara holistik untuk membangun secara keselurahan kasus atau peristiwa yang dibutuhkan dalam pendekatan studi kasus untuk selanjutnya dianalisis menggunakan teori yang digunakan dalam penelitian. Hasil: FDTJ sebagai inisiatif komunitas hadir dalam merespon permasalahan perkotaan yaitu transportasi publik. Hal ini disebabkan karena adanya kesenjangan transportasi publik berupa tidak tersedianya sistem informasi transportasi publik. Hal tersebut menyumbang pada faktor yang mempengaruhi individu dalam melakukan mobilitas perkotaan menggunakan transportasi publik. Kebutuhan transportasi kemudian melingkupi aspek sosial ekonomi yang terbentuk dalam aktivitas sehari-hari individu dalam mengakses sumber daya perkotaan. Urban citizenship dalam dinamika transportasi Jakarta terbentuk melalui local practice warga kota dalam partisipasinya memperbaiki sistem informasi transportasi publik kota Jakarta. Kebutuhan akan sistem informasi publik yang dapat diandalkan memungkinkan penggunaan sistem transportasi publik yang lebih adil. Kesimpulan: partisipasi FDTJ dalam dinamika transportasi publik di Jakarta menunjukkan bagaimana munculnya partisipasi warga dlaam merespon permasalahan kota. Partisipasi tersebut kemudian memenuhi kekosongan tanggung jawab pemerintah terhadap pemenuhan sistem transportasi publik. Kekosongan tersebut kemudian menciptakan kesenjangan akses informasi transportasi publik. Usaha kewargaan untuk memenuhi kekosongan tersebut hadir dengan mengangkat isu lokal sebagai landasan partisipasi warga untuk merumuskan dan menyelesaikan masalah mobilitasnya. Urban citizenship kemudian merekam bagaimana partisipasi di level lokal menunjukkan adanya proses perubahan dalam melihat warga kota sebagai subjek sosial politik. Aktivitas sehari-hari warga dalam menggunakan sistem transportasi publik membentuk kapasitas yang memungkinan adanya partisipasi secara swadaya tanpa campur tangan pemerintah.
Background: The issue of public transportation is an issue that is widely discussed both in the academic realm and as a topic in everyday life. Public transportation is an important instrument in the urban life system in providing massive and equitable economic and social access. Poor public transportation conditions can create social inequalities that vary for each individual as a user. This gap creates the dynamics of city residents in the process of solving these transportation problems in everyday life. This study examines how the FDTJ community as a community of citizens participates in efforts to improve the public transportation system in the city of Jakarta. Methods: This study uses a qualitative method, with a case study approach. Research data collection was carried out by interviewing Adrianus Satrio as the founder of FDTJ as well as digital data in the form of podcasts and webinars involving FDTJ members. The research data found are descriptive data and visual data. The data is categorized into data on the history of FDTJ, FDTJ dynamics, FDTJ products and activities and the narrative of FDTJ transportation. The research data were analyzed holistically to build the overall case or event needed in the case study approach to be further analyzed using the theory used in the research. Result: FDTJ as a community initiative is present in responding to urban problems, namely public transportation. This is due to the public transportation gap in the form of the unavailability of a public transportation information system. This contributes to the factors that influence individuals in carrying out urban mobility using public transportation. The need for transportation then covers the socio-economic aspects that are formed in the daily activities of individuals in accessing urban resources. Urban citizenship in the dynamics of transportation in Jakarta is formed through the local practice of city residents in his participation in improving the information system of Jakarta's public transportation. The need for a reliable public information system allows for a fairer use of the public transport system. Conclusion: FDTJ's participation in the dynamics of public transportation in Jakarta shows how the emergence of citizen participation in responding to city problems. This participation then fills the void of the government's responsibility for the fulfillment of the public transportation system. This void then creates a gap in access to public transportation information. The civic effort to fill the void comes by raising local issues as the basis for citizen participation to formulate and resolve mobility problems. Urban citizenship then records how participation at the local level shows a process of change in viewing city residents as socio-political subjects. The daily activities of citizens in using the public transportation system form a capacity that allows for self-help participation without government intervention.
Kata Kunci : Kewargaan, Kewargaan kota, transportasi publik, urban citizenship , Hak atas kota, mobilitas kota, dan partisipasi warga