Inklusivitas Bantuan Sosial Lanjut Usia (Lansia) di Negara Berpendapatan Menengah Atas: Pendekatan Systematic Review pada Negara Afrika Selatan, Brazil, China, dan Indonesia
KAMILAH DWI K, Nurhadi, S.Sos, M.Si, Ph.D
2021 | Tesis | MAGISTER PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAANLansia seringkali diasosiasikan dengan renta, lambat, dan beban masyarakat. Padahal lansia merupakan bagian dari masyarakat yang tak dapat diabaikan perannya dalam memajukan peradaban. Oleh karena itu pemerintah seyogyanya menjamin kehidupan lansia, salah satunya dengan menyediakan bantuan sosial. Namun pada kenyataannya, kebijakan ini belum terlaksana dengan baik. Merujuk pada kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana inklusivitas bantuan sosial lansia. Kemudian, daerah yang dikaji inklusivitas bantuan sosial lansianya adalah Afrika Selatan, Brazil, China dan Indonesia karena memiliki ciri bantuan sosial lansia yang serupa sehingga lebih cocok untuk dikomparasikan. Bantuan sosial lansia pada empat negara tersebut diantaranya Old Age Grant (OAG) di Afrika Selatan, BenefÃÂcio de Prestação (BPC) di Brazil, New Rural Pension Scheme (NRPS) di China, dan Bantu LU di Indonesia. Penelitian ini menggunakan konsep inklusivitas pada bantuan sosial, yang kemudian dianalisis pada aspek kondisi bantuan dan penerima manfaat (kelayakan bantuan, cakupan penerima bantuan, dan akses terhadap bantuan); dampak bantuan (kemiskinan lansia, hak-hak lansia dan kesejahteraan intergenerasi); dan integrasi bantuan (integrasi antar sektor program bantuan, integrasi kebijakan daerah dan pusat, serta revisi kebijakan menuju sistem integrasi). Kemudian, penelitian ini juga membahas teori rezim kesejahteraan dan ketergantungan keluarga (defamilisasi/familisasi) yang dikaitkan dengan inklusivitas bantuan sosial lansia pada empat negara. Data-data tersebut diperoleh dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan desain kajian literatur systematic review. Total data yang digunakan adalah 25 literatur, bersumber dari Google Scholar sebanyak 14 literatur dan 11 literatur lainnya berasal dari Scopus. Data tersebut diambil dalam jangka waktu publikasi sepuluh tahun terakhir yaitu 1 Januari 2011 hingga 31 Desember 2020 untuk menjaga kebaruan penelitian. Kriteria inklusi data yang digunakan adalah literatur berbahasa Inggris; lokasi penelitian di Afrika Selatan, Brazil, China dan Indonesia; dan menggunakan topik yang relevan dengan kata kunci �inclusive�, �social assistance�, �social pension�, dan �old-age�. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bantuan sosial lansia pada empat negara belum sepenuhnya inklusif. Hal ini tampak pada kondisi bantuan yang hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari, cakupan penerima manfaat yang masih rendah, dampak penurunan kemiskinan dan ketimpangan lansia yang belum signifikan, dan integrasi bantuan sosial lansia yang belum maksimal. Refleksi dari temuan ini yaitu pemaknaan lansia yang harus diperluas, perlunya bantuan yang disesuaikan dengan karakteristik lansia (layering) dan yang sifatnya produktif, serta kerjasama multistakeholder. Saran untuk pemerintah adalah memaksimalkan hak dan akses lansia pada bantaun sosial. Kemudian, saran untuk peneliti selanjutnya, melakukan studi tentang perlindungan sosial lansia yang tidak hanya mencakup bantuan sosial tetapi juga aspek jaminan sosial.
The elderly are often associated with old, slow, and burdensome society. Even though the elderly are part of society whose role cannot be ignored in advancing civilization. Therefore, the government should guarantee the life of the elderly by providing social assistance. However, in reality, this policy has not been implemented properly. Referring to these conditions, this study aims to determine the extent of the inclusiveness of social assistance for the elderly. Then, the areas studied are South Africa, Brazil, China and Indonesia because they have similar characteristics of social assistance for the elderly so that they are more suitable for comparison. Social assistance for the elderly in these four countries includes the Old Age Grant (OAG) in South Africa, BenefÃÂcio de Prestação (BPC) in Brazil, the New Rural Pension Scheme (NRPS) in China, and Bantu LU in Indonesia. This study uses the concept of inclusiveness in social assistance, which is then analyzed in terms of the conditions of assistance and beneficiaries (assistance eligibility, recipient coverage, and access to assistance); the impact of assistance (elderly poverty, elderly rights and intergenerational welfare); and integration of assistance (integration between sectors of aid programs, integration of regional and central policies, and revision of policies towards an integrated system.). Then, this study also discusses the theory of welfare regimes and family dependence (defamilization/familization) which is associated with the inclusiveness of social assistance for the elderly in the four countries. These data were obtained using a qualitative approach and a systematic review literature design. The total data used are 25 literatures, sourced from Google Scholar as much as 14 literatures and 11 other literatures from Scopus. The data was taken during the publication period of the last ten years, from January 1, 2011 to December 31, 2020 to maintain the novelty of the research. The data inclusion criteria used were English literature; research sites in South Africa, Brazil, China and Indonesia; and using relevant topics with the keywords �inclusive�, �social assistance�, �social pension�, and �old-age�. The results showed that the inclusiveness of social assistance for the elderly in four countries had not been realized properly. This can be seen in the condition of assistance that is only sufficient to meet daily needs, the coverage of beneficiaries is still low, the impact of reducing poverty and inequality in the elderly is not yet significant, and the integration of social assistance for the elderly is not maximized. The criticism of this policy is that the meaning of the policy narrative about the elderly is still narrow, the government's role is low in ensuring the welfare of the elderly and productive assistance has not been maximized. Suggestions for the government is to maximize the rights and access of the elderly to social assistance. Then, suggestions for future researchers are to conduct research on social protection for the elderly in a comprehensive manner.
Kata Kunci : Inklusivitas, Bantuan Sosial, Lansia