Evaluasi Dampak Program Indonesia Pintar (PIP) terhadap Tingkat Partisipasi Sekolah di Kawasan Timur Indonesia

YUSRIN S. HASAN, Prof. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D

2021 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan lanjutan dari Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang dimulai pada tahun 2014 sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden No.7 tahun 2014 yang menjadi terobosan pemerintah untuk menjamin semua kelompok masyarakat mendapatkan jaminan untuk mengakses layanan pendidikan. Fakta yang terjadi berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024 bahwa pada tahun 2018 masih ada sebanyak 4,4 juta anak usia 7 hingga 18 tahun tidak atau belum mendapatkan pendidikan. Survei sosial ekonomi nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik juga menunjukkan masih rendahnya tingkat partisipasi sekolah dikarenakan tingginya angka putus sekolah. Kesenjangan antara kawasan barat Indonesia dan kawasan timur Indonesia masih menjadi persoalan mendasar. Penelitian ini berusaha mengevaluasi dampak Program Indonesia Pintar (PIP) terhadap Tingkat Partisipasi Sekolah di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan memanfaakan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2018 dengan alat analisis quasi experiment berupa propensity score matching (PSM). Penggunaan propensity score matching dapt memperkirakan efek rata-rata pada observasi yang tidak teramati. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa Program Indonesia Pintar (PIP) memberikan dampak secara signifikan terhadap tingkat partisipasi sekolah di Kawasan Timur Indonesia. Sehingga Program Indonesia Pintar harus terus diupayakan diperluas cakupan penerimanya hal ini untuk mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia yang ada di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Program Indonesia Pintar (PIP) is a continuation of the Bantuan Siswa Miskin Program (BSM) which began in 2014 as regulated in Presidential Instruction No. 7 of 2014 which became the government's breakthrough to ensure that all community groups get guaranteed access to education services. The fact that occurred based on the 2020-2024 Mid-Term Development Plan is that in 2018 there are still as many as 4.4 million children aged 7 to 18 years who do not or have not received education. The National Socio-Economic Survey (Susenas) by the Central Statistics Agency also shows the low level of school participation due to the high dropout rate. The gap between western Indonesia and eastern Indonesia is still a fundamental problem. This study seeks to evaluate the impact of the Program Indonesia Pintar (PIP) on School Participation Rates in Eastern Indonesia (KTI) by utilizing data from the 2018 National Socio-Economic Survey (Susenas) with a quasi-experimental analysis tool in the form of propensity score matching (PSM). The use of propensity score matching can estimate the mean effect on unobserved observations. Based on the analysis results show that the Smart Indonesia Program (PIP) has a significant impact on the level of school participation in Eastern Indonesia. So that the Smart Indonesia Program must continue to be pursued to expand the scope of its recipients, this is to support the improvement of the Human Development Index in Eastern Indonesia (KTI).

Kata Kunci : : Kawasan Timur Indonesia, Partisipasi Sekolah, Program Indonesia Pintar