UJI VALIDASI CAM ICU VERSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI INSTRUMEN DIAGNOSIS DELIRIUM DI ICU RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA

MOHAMMAD PRADHANA A, dr. Calcarina Fitriani RW, Sp.An, KIC; dr. Irwan Supriyanto , Sp.KJ., PhD; dr. Akhmad Yun Jufan SpAn,KIC,Msc

2021 | Tesis-Spesialis | ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Latar belakang: Delirium adalah perubahan fisiologis maupun psikologis yang reversible, berupa gangguan kesadaran, kognisi, perhatian, dan persepsi. Delirium sering terjadi pada pasien geriatri dan gangguan kognitif yang dirawat di ICU karena penyakit kritis (Sloter, 2017). Delirium berkaitan dengan lama rawat pasien yang memanjang, kebutuhan ventilasi mekanik yang berkepanjangan, peningkatan biaya asuhan pasien, dan peningkatan mortalitas pasien. Pengukuran delirium untuk preventif dan tata laksana sedini mungkin dapat menurunkan insidensi, keparahan, dan durasi delirium. Confusion Assessment Method-Intensive Care Unit (CAM-ICU) adalah instrument untuk mengukur delirium dengan mudah dan cepat. Saat ini belum ada CAM-ICU versi Bahasa Indonesia yang lebih memudahkan petugas dalam melakukan penapisan delirium di ICU. Tujuan: untuk mendapatkan instrumen CAM-ICU Bahasa Indonesia yang sahih dan andal serta untuk mendapatkan hasil uji diagnostik CAM-ICU versi Bahasa Indonesia terhadap baku emas DSM-IV-TR. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan potong lintang. Populasi penelitian adalah pasien ICU RSUP Dr. Sardjito, sampel adalah populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Dari rumus penghitungan penelitian uji diagnostik dibutuhkan 80 sampel pasien. Pertama dilakukan proses penterjemahan dari CAM-ICU versi bahasa Inggris ke CAM-ICU Bahasa Indonesia, selanjutnya instrumen yang telah diterjemahkan tersebut diuji kesahihannya dan keandalannya. Kemudian dilakukan uji dignostik (sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif, nilai duga negatif, likelihood rasio, dan akurasi) pada CAM-ICU Bahasa Indonesia yang sahih dan handal dibandingkan dengan baku emas DSM IV-TR. Hasil :Jumah sampel inkusi penelitian ini 80 pasien. Penilaian konsistensi eksternal atau stabilitas dilakukan dengan menilai koefisien Kappa,dari enam pengamat, didapatkan koefisien Kappa adalah 0,78. Hasil penilaian uji diagnostik CAM-ICU Sensitivitas sebesar 80,95%, spesifisitas 96,61%, nilai prediksi positif 89,47%, nilai prediksi negatif yaitu 93,44%, rasio kemungkinan positif sebesar 23,88 ,rasio kemungkinan negatif 0,20, Nilai akurasi diagnosis dengan CAM-ICU terhadap delirium termasuk tinggi, yaitu 92,50%, dengan prevalensi delirium sebesar 26,25%. Hasil analisis ROC CAM-ICU terhadap DSM IV-TR didapatkan AUC 0,888 Kesimpulan : CAM ICU versi Bahasa Indonesia sahih dan andal digunakan untuk mendiagnosis delirium pada pasien ICU RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. CAM ICU memiliki sensitivitas dan spesifistas yang baik terhadap DSM IV-TR sebagai alat baku emas.

Background: Delirium is a reversible and psychological change in the form of disturbance of consciousness, cognition, attention, and perception. Delirium often occurs in geriatric and cognitive impaired patients who are treated in the ICU due to critical illness (Sloter, 2017). Delirium is associated with prolonged patient hospital stays, prolonged mechanical ventilation requirements, increased patient care costs, and increased patient mortality. Delirium measurement for prevention and management as early as possible can reduce the incidence, severity, and duration of delirium. Confusion Assessment Method-Intensive Care Unit (CAM-ICU) is an instrument to measure delirium easily and quickly. At present there is no Indonesian version of CAM-ICU which makes it easier for doctor and nurse to conduct delirium screening in the ICU. Objective: to obtain a valid and reliable Indonesian CAM-ICU instrument and to obtain the Indonesian version of the CAM-ICU diagnostic test results against the DSM-IV-TR as gold standard. Method: This research is a cross sectional quantitative descriptive study. The study population is the ICU patient Dr. RSUP Sardjito, the sample is a population that meets the study's inclusion and exclusion criteria. From the calculation formula of diagnostic test research, 80 patient samples are needed. First the translation process is carried out from the English to the Bahasa Indonesia, after which the translated instruments are tested for their validity and their reliability. Then a valid and reliable Indonesian CAM-ICU is measured with diagnostic tests (sensitivity, specificity, positive predictive value, negative expected value, likelihood ratio, and accuracy) compared to the DSM IV-TR as gold standard. Result : Total sample of this study was 80 patiens. External consistency or stability was assesed with Kappa coefficient by six observers. The Kappa coefficient was 0,78. The sensitivity of Indonesian CAM-ICU instrument was 80,95%, specificity 96,6%, positive predictive value 89,47% , and negative predictive value 93,44%, Positive Likelihood Ratio 23,88%, negative likelihood ratio 0,20, Accuration of this instrument was 92,50%, with prevalency of delirium 26,25%. AUC was 0,008 from ROC analysis. Conclusion : The Indonesian version of the CAM ICU is valid and reliable for diagnosing delirium in ICU patients at Dr Sardjito Hospital Yogyakarta.The Indonesian CAM ICU had a good sensitivity and a specificity to DSM IV-TR as the gold standard tool.

Kata Kunci : CAM-ICU, delirium, ICU