Laporkan Masalah

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN KELANJUTAN PROYEK KONSTRUKSI PENGEMBANGAN BANDARA

RISKA DAMAYANTI, Henry Yuliando, MM., M.Agr., Ph.D

2021 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)

PT Angkasa Pura II merupakan salah satu BUMN yang giat melakukan investasi pengembangan bandara sebagai wujud peningkatan pelayanan dalam industri jasa kebandarudaraan. Pandemi COVID-19 yang turut menghantam industri penerbangan berdampak pula terhadap perusahaan yang ditandai dengan penurunan kinerja operasional diantaranya menurunnya jumlah pergerakan pesawat, pergerakan penumpang dan pergerakan kargo. Hal ini menjadi latarbelakang diterbitkannya pemberitahuan keadaan tidak terduga (force majeure) yang mengakibatkan penghentian sementara dan penundaan pembayaran kegiatan proyek konstruksi pengembangan bandara. Kompleksnya pertimbangan terhadap proyek konstruksi yang sedang berlangsung mengakibatkan keputusan terhadap kelanjutan proyek belum resmi ditetapkan sehingga beberapa risiko dikhawatirkan semakin tinggi apabila kondisi ini dibiarkan berlarut-larut. Penelitian ini difokuskan untuk mengidentifikasi kriteria, sub-kriteria serta bobot prioritas masing-masing kriteria sebagai pertimbangan pengambilan keputusan dalam menentukan kelanjutan proyek konstruksi pengembangan bandara, selain itu penelitian juga bertujuan untuk mendapatkan rekomendasi keputusan terbaik kelanjutan proyek konstruksi pengembangan bandara. Pengambilan data dalam penelitian ini diawali dengan studi literatur, dilanjutkan dengan wawancara dengan ahli yang berpengalaman dan Focus Group Discussion (FGD). Berdasarkan hasil dari Analytical Hierarchy Process( AHP) didapatkan empat kriteria, dan sebelas sub-kriteria dalam pengambilan keputusan terdiri dari kriteria finansial perusahaan dengan sub-kriteria nilai pemenuhan kewajiban, nilai sisa kontrak dan sumber pendanaan lain, kriteria kedua adalah risiko proyek dengan sub-kriteria risiko teknis, risiko hukum, dan risiko citra perusahaan, kriteria ketiga adalah dampak operasional dengan sub-kriteria utilisasi proyek, keterkaitan terhadap proyek/fasilitas lain dan beban pemeliharaan asset, serta kriteria keempat adalah komersial dengan sub kriteria proyeksi keuntungan dan potensi kerugian. Urutan peringkat kriteria berdasarkan bobot tertinggi terdiri dari risiko proyek (38,6%), dampak operasional (32,6%), finansial perusahaan (21,9%) dan komersial (6,9%). Selain itu, hasil analisis dengan menggunakan VIKOR didapatkan bahwa optimasi ruang lingkup merupakan rekomendasi keputusan terbaik dalam menentukan kelanjutan proyek konstruksi pengembangan bandara.

PT Angkasa Pura II is one of the SOEs that is actively investing in airport development as a form of service improvement in the airport service industry. The COVID-19 pandemic that also hit the aviation industry also had an impact on companies, which was marked by a decline in operational performance, including a decrease in the number of aircraft movements, passenger movements and cargo movements. This is the background for the issuance of force majeure notification which resulted in the temporary suspension and delay of payment for airport development project activities. The complexity of the consideration for ongoing construction projects has delayed the official decision on the continuation of the project, so some risks are feared to be higher if this condition is allowed to drag on. This research is focused on identifying the criteria, sub-criteria and the priority weight of each criterion as a consideration for decision making in determining the continuation of the airport development construction project.This research started with a literature study and continued with interviews with experienced experts, and Focus Group Discussions (FGD). Based on the results of the Analytical Hierarchy Process (AHP), four criteria and eleven sub-criteria were obtained in decision making. The first criterion is the company's finances with sub-criteria of obligation fulfillment value, remaining contract value and other sources of funding. The second criterion is project risk with sub-criteria of technical risk, legal risk, and corporate image risk. The third criterion is operational impact with sub-criteria of project utilization, linkages to other projects/facilities and asset maintenance costs. While the fourth criterion is commercial quality with sub-criteria of profit projection and potential loss. The order of ranking criteria based on the highest weight is project risk (38.6%), operational impact (32.6%), corporate financial (21.9%) and commercial (6.9%). In addition, the results of the analysis using VIKOR show that scope optimization is the best decision recommendation in determining the continuation of the airport development construction project.

Kata Kunci : pengambilan keputusan, proyek konstruksi, pengembangan bandara, Analytical Hierarchy Process, VIKOR

  1. S2-2021-452792-abstract.pdf  
  2. S2-2021-452792-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-452792-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-452792-title.pdf