Laporkan Masalah

BIAYA PEMBINAAN HUTAN Acacia Mangium ( Studi kasus Di BKPH Parung Panjang, KPH Bogor, Perum Perhutani Unit III, Jawa Barat dan Banten )

Triana Prima Riadini, Ir. Siswantoyo Dipodiningrat, M.S

2004 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Kayu Acacia mangium mulai dilihat sebagai kayu pertukangan karena kemiripannya dengan jati. Hal tersebut mengharuskan kualitas kayu yang baik. untuk itu diperlukan pengelolaan hutan yang baik agar terbentuk tegakan hutan ,Acacia mangium yang optitnal yaitu salah satunya adalah dengan kegiatan pembinaan hutan yang mencakup kegiatan persemaian, penanaman, pemeliharaan kemudian kegiatan penjarangan Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui setiap elemen kegiatan pembinaan hutan dan untuk m,engetahui biaya yang diperlukan oleh perusahaan dalam kegiatan tersebut. Penelitian ini menggooakan metode wawancara, pengumpulan data-data sekunder dan perhitungan biaya per elemen kegiatan pembinaan hutan. Dengan informasi tersebut maka dapat diketahui biaya yang dikeluarkan dan mengontrol biaya-biaya yang digunakan oleh perusahaan. Dengan metode yang digunakan diperoleh hasil bahwa elemen kegiatan persemaian terdiri dari persiapan lapangan, pengadaan kantong plastik, pengadaan benih, penaburan benih, penyapihan, pemehharaan dan seleksi bibit. Persernaian ini memiliki luas ± 4 ha. Biaya produksi bibit 1.404.200 adalah sebesar I~p 2] 8,53 per bibit dengan komponen penyusun biaya tetap 8,38 % dan biaya variabel 91,62 %. Komponen biaya te'tap terdiri dad biaya penyusutan bangunan 1,87 %; penyusutan peralatan 0,40 %; booga atas modal bangunan 0,68 %; bunga alas nlodal peralatan 0,06 % dan gaji pega\va: tetap 5,47 (X>. Sedangkan biaya varinbel terdiri dari biaya tenaga kerja langsWlg 90,10 %; bahan. 1,21 % dan overhead 0,31 %. Biaya persemaian per ha Rp 266.261,94. Pada kegiatan penanatnatl terdapat dua sisiem tanam, yaitu Tumpangsari dan Banjarharian. Kegiatan penanaman terdiri dati pembersihan lapangan, pembuatan piringan dan cemplongan serta penanamvn bibit. Penanaman sistem Tumpangsari ditanam seluas 432,45 hat Komponen penyusun biaya tetap 17,07 % dan biaya variabel 8.2,93 %. Komponen biaya tetap terdiri dati biaya penyusutan bangunan 2,51 %; penyusutan peralatan 0,61 %; bunga atas modal bangunan 0,91 %, bunga atas modal peralatan 0,08 % dan gaji pegawai tetup 12,96 ~~. Sedangkan biaya variabel terdiri dad biaya tenaga kerja langsung 77,59 %; bahan 5,44 %. ,Penanaman sistem Banjarharian ditanam seluas 410,07 ha. Komponen iJenyusun biaya tetap 17,74 % dan biaya variabel 81,26 %. .K.olnponen penyusun biaya tetap terdiri dad biaya penyusutan bangunan 2,62 %; penyusutan peralatan 0,08 %, bWlga atas modal boogunan 0,95 % dan gaji pegawai tetap 13,46 %. Komponen biaya variabel terdiri dari biaya tenaga kerja langsung 76,69 %; dan bahan 5,57 %. Biaya sistem Tumpangsari per ha Rp 19.713.999,04 dan biaya sistem BanjarharianRp 19.73().986~70. Pada kegit\ltltl (,enlelihuraan dilakukan seluu S25,OS hat Kegitltan ini terdiri dari wiwil, gebrus, babadjalur dan penjarangan. Komponen penyusun bitlya letup 80,73 % dan biaya variabel 19,27 %. Komponen biaya tetap te1"wri dad biaya penyusutan bagunan 5.36 %; penyusutan peralatan 1,64 %; bunga atas modal bangunan 1,94 %; bunga atas modal peraiatan 0,20 % dan gaji pegawai tetap 71,59 %. Sedangkan komponen biaya variabel terdiri dati biaya tenaga kerja langsung 19,27 %. Biaya pemeliharaan per ha Rp 728.103,28

Kata Kunci : Pembinaan, Acacia mangium, Biaya

  1. S1-2004-114282_ABSTRACT.pdf  
  2. S1-2004-114282_BIBLIOGRAPHY.pdf  
  3. S1-2004-114282_TABLE_OF_CONTENT.pdf  
  4. S1-2004-114282_TITLE.pdf