Laporkan Masalah

Analysis Operasi Cesar Menurut Klasifikasi Robson di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2020

NANDA FITRIADI W, Dr. dr. Eugenius Phyowai Ganap, Sp.OG(K)-Obginsos ; dr. R. Detty Siti Nurdiati, MPH, Ph.D SpOG(K)-KFM

2021 | Tesis-Spesialis | OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

ABSTRAK LATAR BELAKANG: Meningkatnya angka operasi cesar (OC) yang terus meningkat di seluruh dunia menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama dan menyebabkan perdebatan yang cukup besar karena potensi risiko ibu dan perinatal, masalah biaya dan kesulitan dalam akses. Tingginya angka operasi cesar meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas di Indonesia, oleh karena itu diperlukan audit klasifikasi Robson. Akibat lain dari tingginya angka operasi cesar adalah peningkatan biaya dan sumber daya manusia. WHO menyatakan terdapat 6,2 juta OC yang tidak perlu dengan kelebihan biaya 2,32 miliar dolar AS pada tahun 2008. Audit klinis dan pengawasan operasi cesar yang tidak perlu masih merupakan cara yang efektif untuk mengurangi jumlah operasi cesar di dunia. TUJUAN: Menganalisis tren operasi cesar berdasarkan klasifikasi robson dan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi seksio rate di Rumah Sakit Pendidikan tipe A. CARA PENELITIAN: Penelitian dilakukan dengan menggunakan gambaran deskriptif dengan semua subjek kasus persalinan vaginal maupun operasi cesar di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta selama periode tahun 2020. Variabel yang dikumpulkan berdasarkan usia ibu, status gizi, paritas, jumlah operasi cesar sebelumnya, jumlah bayi, umur kehamilan saat persalinan, persentasi janin, cara persalinan dan onset persalinan. Data operasi akan dikategorikan berdasarkan 10 grup klasifikasi Robson dan analisis faktor resiko chi-square dengan menggunakan SPSS. MATERIAL DAN METODE: Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif melibatkan 840 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dalam klasifikasi Robson. Penilaian klasifikasi Robson ini terdiri dari 10 grup yang menjalani persalinan baik secara vaginal maupun secara operasi cesar. Variabel luar yang dievaluasi adalah usia ibu hamil, paritas, pendidikan, pekerjaan, rujukan dan pembiayaan. Analisis data menggunakan uji chi-square. HASIL: Dari 840 ibu hamil yang melahirkan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta selama periode penelitian, kontribusi pertama didalam penelitian ini adalah grup 10 (semua ibu hamil, janin tunggal, presentasi kepala, usia kehamilan <37 minggu, termasuk dengan riwayat OC) sebesar 135 (31%). Penelitian ini untuk OC rate sebesar 51,8%. Menurut klasifikasi Robson, grup 2 dan grup 5 adalah grup yang paling terwakili (masing-masing 11,3% dan 15,6% dari populasi). Kontribusi utama OC rate didalam penelitian ini adalah grup 10 (31%), grup 5 (15,6%), dan grup 2 (11,3%). Indikasi yang paling sering untuk OC adalah kardiotokografi abnormal/dugaan gawat janin, riwayat OC dan kemajuan persalinan yang gagal atau gagal induksi. Hal ini menyarankan perlunya diskusi lebih lanjut mengenai tindakan OC. Secara keseluruhan, rekomendasi dibuat mengenai pembaruan protokol termasuk pemantauan dan pengawasan serta audit operasi cesar untuk lebih meningkatkan kualitas data. KESIMPULAN: Studi ini memberikan contoh tentang bagaimana manual WHO untuk klasifikasi Robson dapat digunakan dengan cara yang berorientasi pada tindakan untuk mengembangkan rekomendasi serta meningkatkan pembaruan protokol, pemantauan, pengawasan terhadap audit Operasi cesar dan kualitas data yang dikumpulkan.

ABSTRACT BACKGROUND: The increasing number of cesarean sections worldwide is becoming a major public health problem and is causing considerable debate due to the potential maternal and perinatal risks, costs and difficulties in access. The high number of cesarean sections increases the morbidity and mortality rates in Indonesia, therefore a Robson classification audit is needed. WHO states there were 6.2 million unnecessary CS with an overcost of 2.32 billion US dollars in 2008. Clinical audits and surveillance of unnecessary cesarean sections are still an effective way to reduce the number of cesarean sections in the world. OBJECTIVES: Analyzing the trend of cesarean section based on the Robson classification, RTGS and identifying the factors that affect the section rate in the Type A Teaching Hospital. METHOD OF RESEARCH: The study was conducted using a descriptive method with all subjects in cases of vaginal delivery and caesarean section at Sardjito Hospital Yogyakarta during the period 2020. The variables collected were based on maternal age, nutritional status, parity, number of previous caesarean sections, number of babies, gestational age time of delivery, fetal percentage, mode of delivery and onset of labour. Operational data will be categorized based on 10 Robson classification groups and chi-square risk factor analysis using SPSS. MATERIALS AND METHODS: This study used a descriptive analytic method involving 840 subjects who met the inclusion criteria in the Robson classification. The assessment of the Robson classification consisted of 10 groups who underwent either vaginal delivery or caesarean section. The external variables that were evaluated were the age of pregnant women, parity, education, occupation, referrals and financing. Data analysis using chi-square test. RESULTS: From 840 pregnant women who gave birth at Dr. Sardjito Yogyakarta during the study period, the first contribution in this study was group 10 (all pregnant women, singleton fetus, cephalic presentation, gestational age <37 weeks, including history of CS) of 135 (31%). This study for the CS rate of 51.8%. According to Robson's classification, group 2 and group 5 were the most represented groups (11.3% and 15.6% of the population, respectively). The main contribution of CS rate in this study was group 10 (31%), group 5 (15.6%), and group 2 (11.3%). The most frequent indications for cesarean delivery are abnormal cardiotocography/suspected fetal distress, history of cesarean delivery and failed labor progress or failed induction. This suggests the need for further discussion on CS actions. CONCLUSION: This study provides an example of how the WHO manual for Robson classification can be used in an action-oriented manner to develop recommendations and improve protocol updates, monitoring, supervision of caesarean section audits and the quality of data collected.

Kata Kunci : Angka operasi cesar, klasifikasi Robson, RSUP DR. Sardjito

  1. S2-2021-420552-abstract.pdf  
  2. S2-2021-420552-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-420552-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-420552-title.pdf