Evaluasi Indeks Ventrikel Otak Pasca Pemasangan INA-Shunt Pada Pasien Hidrosefalus Kongenital
YOKA MAHENDRA PRANA, dr. Endro Basuki, Sp.BS(K), M.Kes ; dr. Handoyo Pramusinto, SP.BS(K)
2021 | Tesis-Spesialis | BEDAH SARAFLatar Belakang Hidrosefalus merupakan salah satu kondisi yang banyak ditemukan dalam praktek bedah saraf. Pengelolaan hidrosefalus, salah satunya, menggunakan sistem pirau atau shunt system. Sejak 50 tahun yang lalu oleh Nulsen dan Spitz, berbagai pirau dan komponen pirau sudah dikembangkan. Pada akhir tahun 1980, telah dapat dibuat sendiri sistem pompa dengan 2 katup semilunar di dalamnya yang dapat mengalirkan cairan searah. Pada November 2016, produksi dari sistem pirau dengan katup semiluner ini dilakukan oleh produsen yang berbeda dengan nama INA-shunt. Produk tersebut memiliki sistem kerja yang sama dengan sebelumnya, dan cara produksi yang serupa. Perlu dilakukan uji klinis kembali untuk mengetahui efektivitas dan komplikasi dari produksi sistem pirau yang baru tersebut. Metode Penelitian ini memiliki desain eksperimental prospektif pada pasien dengan diagnosis hidrosefalus kongenital yang dilakukan tindakan operasi VP shunt dengan menggunakan alat INA-shunt di Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta. Indeks ventrikel (rasio Evans) pasien pre- dan 2 minggu pasca operasi dinilai menggunakan komputer dengan piranti lunak CT-scan. Analisis data menggunakan analisis bivariat dengan uji paired t-test. Hasil Diteliti 31 sampel dengan diagnosis hidrosefalus komunikans kongenital yang dilakukan pemasangan INA-SHUNT di Yogyakarta, Jakarta dan Surabaya. Ditemukan perbedaan yang signifikan antara Rasio Evans pre operasi 0.62 +- dan Rasio Evans pasca operasi 0.59+-0.015 (p <0.05) Kesimpulan Terdapat perubahan indeks ventrikel otak berupa penurunan rasio Evans pada pasien hidrosefalus kongenital yang diterapi dengan INA-SHUNT
Background Hydrocephalus is one of the often-encountered cases in neurosurgery practice. One of hydrocephalus management is using shunt system. Several shunts and its components have been developed for 50 years after first implantation by Nulsen and Spitz. By the end of 1980, a self-made pumping system with two semilunar valves built into it to flow blood to one direction. In November 2016, the production of the shunt system with semiluner valve was made by different manufacturers by the name of INA-shunt. The product has same working system as before, and the production mode is similar. Clinical test needs to be done to find out effectiveness and complication of the new shunt system product Method This study has a prospective experimental design in patients diagnosed with congenital hydrocephalus having VP shunt surgery using INA-shunt tools in Yogyakarta, Surabaya and Jakarta. Ventricular index (Evans ratio) of pre- and 2-week postoperative patients is scored using CT scan software. Data will be analyzed with paired t-test. Result 31 patients with congenital communicans hydrocephalus underwent ventriculoperitoneal shunt using INA-SHUNT in Yogyakarta, Jakarta and Surabaya. There was significant difference between pre operative Evans ratio value 0.62 +-0.016 and post operative Evans ratio 0.59+-0.015 (p<0.05) Conclusion There was a change in brain ventricle index that showed in decreasing Evans ratio after ventriculoperitoneal shunt using INA-SHUNT in pediatric diagnosed with congenital communicans hydrocephalus Keywords: Hydrocephalus, semilunar valve, VP shunt, INA-shunt, Evans ratio
Kata Kunci : Hydrocephalus, semilunar valve, VP shunt, INA-shunt, rasio Evans