PEMBERITAAN BANJIR KALIMANTAN SELATAN DI MEDIA TEMPO.CO: ANALISIS WACANA KRITIS
SITTI WAHYUNI A. WD, Dr. B. R Suryo Baskoro, M.A.
2021 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIKTempo.co merupakan salah satu media berita daring cukup besar yang ada di Indonesia. Media ini berada di bawah naungan PT. Tempo Inti Media Tbk, yang merupakan perusahan media nasional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Januari 2001. Oleh sebab itu, sebagai salah satu media yang dikenal di sosial masyarakat, Tempo.co sedikit banyak memiliki peran untuk memberikan pengaruh pandangan publik melalui tulisan-tulisan yang mereka sajikan. Salah satu berita yang dimuat dalam Tempo.co berkaitan dengan pemberitaan banjir Kalsel. Pemahaman masyarakat mengenai kerugian dan penanganan banjir ini dapat dipengaruhi oleh wacana yang dikonstruksi media. Dengan demikian, fokus penelitian ini adalah menganalisis pemberitaan banjir Kalsel di media Tempo.co yang berdasar pada prinsip-prisip Analisis Wacana Kritis (AWK) Fairclough. AWK Fairclough memiliki tiga kerangka kerja, yaitu analisis tekstual, analisis praktik wacana, dan analisis praktik sosiokultural. Untuk membantu memperdalam analisis unsur-unsur linguistik yang membangun wacana, penelitian ini mengadopsi Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) Halliday. Data penelitian ini diambil dari 13 teks mengenai banjir Kalsel pada Januari-April 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui pilihan tekstualnya, media Tempo.co menggambarkan citra baik pihak aktor sosial utama. Media Tempo.co lebih mengutamakan pemberitaannya pada kerugian banjir dan penangan yang dilakukan. Media Tempo.co menekankan penggambaran aktor sosial utama sebagai pihak yang selalu berkontribusi dalam menangani kerugian banjir Kalsel. Berdasarkan pilihan sumber komunikatif yang dirujuk, terlihat media Tempo.co memberikan banyak penekanan pada pernyataan tentang kerugian yang disebabkan oleh banjir Kalsel. Namun kerugian-kerugian ini dapat teratasi dengan bantuan yang diberikan oleh para aktor sosial utama. Sementara itu, keberadaan dan kondisi korban banjir Kalsel tidak disebutkan oleh media Tempo.co.
Tempo.co is one of the largest online news media in Indonesia. This media is under the auspices of PT. Tempo Inti Media Tbk, which is a national media company that was listed on the Indonesia Stock Exchange on January 8, 2001. Therefore, as one of the media that is known in the social community, Tempo.co has more or less a role in influencing public views through the writings they presented. One of the news stories published in Tempo. co relates to the Kalimantan Selatan's flood news. The public's understanding of the loss and handling of this flood can be influenced by the discourse constructed by the media. Thus, the focus of this research is to analyze the Kalimantan Selatan flood coverage in Tempo.co media which is based on Fairclough's Critical Discourse Analysis (AWK) principles. AWK Fairclough has three frameworks, namely textual analysis, discourse practice analysis, and sociocultural practice analysis. To help deepen the analysis of the linguistic elements that build discourse, this study adopts Halliday's Systemic Functional Linguistics (LSF). The data for this study were taken from 15 texts regarding the floods in Kalimantan Selatan in January-April 2021. The results of this study indicate that through its textual choices, Tempo.co media depicts a good image of the main social actors. Tempo.co media prioritizes reporting on flood losses and the handling carried out. Tempo.co media emphasizes the portrayal of the main social actors as parties who always contribute in dealing with Kalimantan Selatan's flood losses. Based on the choice of communicative sources referred to, it appears that the Tempo.co media places a lot of emphasis on statements about the losses caused by the Kalimantan Selatan floods. However, these disadvantages can be overcome with the assistance provided by the main social actors. Meanwhile, the whereabouts and condition of the flood victims in Kalimantan Selatan were not mentioned by Tempo.co.
Kata Kunci : pemberitaan banjir Kalsel, analisis wacana kritis, Fairclough