Laporkan Masalah

Praktik Hijab Selfie dalam Pertarungan Wacana Kajian Atas Akun Kompilasi Foto @jilbab_chantik di Instagram

JULIANA KURNIAWATI, Prof. Dr. Wening Udasmoro; Dr. Budi Irawanto; Dr. Ratna Noviani

2021 | Disertasi | DOKTOR KAJIAN BUDAYA DAN MEDIA

Perempuan berhijab dikonstruksikan sebagai perempuan yang menganut agama Islam dalam konteks masyarakat Indonesia. Berada dalam konstruksi tersebut memposisikan perempuan berhijab dalam pusaran pertarungan norma dan nilai. Perempuan berhijab dilingkupi oleh berbagai hal yang berasal dari luar dan dari dalam diri. Adanya norma agama, norma sosial, media sosial, trend selfie, desire dan pleasure yang berjalin dalam diri perempuan berhijab menyebabkan terjadinya kontroversi. Sebagian perempuan berhijab menegosiasikan diri untuk tampil dalam praktik hijab selfie pada akun kompilasi foto. Penelitian ini menjelaskan mengenai praktik hijab selfie yang diunggah pada akun kompilasi foto @jilbab_chantik pada kurun waktu tahun 2015 sampai 2019, serta caption dan hashtag sebagai moda yang diaktifkan terkait dengan produksi wacana oleh admin, user dan viewer. Selain itu, penelitian ini berusaha menjelaskan alasan produksi wacana oleh para pihak terkait. Penelitian ini juga mencermati tanggapan viewers dalam kolom komentar dan simbol love sebagai reaksi terhadap unggahan hijab selfie. Metode analisis wacana multimodal Gunther Kress digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresi, gesture, jarak, tatapan, warna, latar belakang, caption, hashtag dalam unggahan hijab selfie dan teks berupa simbol serta komentar viewers terhadap foto perempuan berhijab merupakan moda-moda yang diaktifkan untuk mengkonstruksikan wacana tertentu. Wacana yang diproduksi oleh admin dan user adalah wacana hijab selfie cantik, hijab selfie seksi, dan pengibuan. Sedangkan viewers merekognisi cantik dan seksi sebagai wacana dominan. Seksualisasi hijab dan invisibilitas wacana agama turut dikonstruksi dalam akun ini untuk memenuhi hasrat seksual dan kesenangan. Akun @jilbab_chantik sebagai bagian dari platform teknologi digital merupakan ruang terbuka bagi individu sebagai subjek untuk menciptakan diri sesuai imajinasinya. Praktik hijab selfie dilakukan untuk memuaskan kesenangan individual sekaligus kolektif. Admin, user dan viewers dalam memproduksi wacana masih berada dalam bayang maskulinitas. Kata kunci : praktik hijab selfie, wacana, seksualisasi, instagram, multimodalitas.

Women with hijab are constructed as someone who adheres to Islam in the context of Indonesian society. Being in this construction makes hijabed women in a struggle of norms and values. Women who wear hijab are surrounded by various things that come from outside and from within. The existence of religious norms, social norms, social media, selfie trends, desire and pleasure that are intertwined in hijabed women cause controversy. Some hijabed women negotiate to appear in the practice of hijab selfies on photo compilation accounts. This study explains the practice of hijab selfies uploaded to the @jilbab_chantik photo compilation account in the period 2015 to 2019, as well as captions and hashtags as modes that are activated related to discourse production by admins, users and viewers. In addition, this study seeks to explain the reasons for the production of discourse by related parties. This study also analyzes the response of viewers in the comments column and the love symbol as a reaction to uploading hijab selfies. Gunther Kress' multimodal discourse analysis method is used in this study to answer the research question. The results showed that expressions, gestures, distances, gazes, colors, backgrounds, captions, hashtags in uploading hijab selfies and text in the form of symbols and viewers' comments on photos of women wearing hijab were modes that were activated to construct certain discourses. The discourses produced by the admin and users are the discourse of beautiful selfie hijab, sexy selfie hijab, and motherhood. Meanwhile, viewers recognize beautiful and sexy as the dominant discourse. The sexualization of the hijab and the invisibility of religious discourse are also constructed in this account to fulfill sexual desires and pleasures. The @jilbab_chantik account as part of a digital technology platform is an open space for individuals as subjects to create themselves according to their imagination. The practice of hijab selfie is done to satisfy individual and collective pleasures. Admin, users and viewers in producing discourse are still in the shadow of masculinity. Keywords : practice of hijab selfie, discourse, sexualization, instagram, multimodality.

Kata Kunci : praktik hijab selfie, wacana, seksualisasi, instagram, multimodalitas