JAKA MENYAWAK PUPUH I-VI KOLEKSI PERPUSTAKAAN MUSEUM SONOBUDOYO YOGYAKARTA (SUNTINGAN, TERJEMAHAN, DAN PERBANDINGAN TEKS)
HERTATIANA BR TAMBA, Zakariya Pamuji Aminullah, S.S., M.A.
2021 | Skripsi | S1 SASTRA JAWAPenelitian ini mengkaji naskah Jaka Menyawak dengan skema penelitian filologis, yang melibatkan suntingan dan terjemahan. Naskah ini disimpan di Perpustakaan Museum Sonobudoyo Yogyakarta dengan kode koleksi PB C.190. Penelitian ini fokus pada pupuh I-VI. Teks ini berbahasa dan beraksara Jawa serta berbentuk tembang macapat. Peneliti akan menyajikan teks ke dalam bentuk suntingan dan terjemahan menggunakan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan ilmu filologi melalui proses suntingan dan terjemahan teks. Suntingan teks dilakukan dengan metode edisi standar atau perbaikan bacaan sedangkan proses terjemahan dengan menggunakan terjemahan kata demi kata, terjemahan harfiah, dan terjemahan bebas. Hasil dari proses penelitian ini menemukan bahwa teks Jaka Menyawak mengisahkan seorang pemuda berwujud biawak yang dapat berbicara layaknya manusia. Sepanjang perjalanannya ia bertemu dengan Nyi Rangdha Kasiyan dan Ki Anggadigya. Jaka Menyawak memiliki saudara yang bernama Dewi Rara Ujum. Dewi Rara Ujum berusaha mencari saudaranya dan dia juga melewati banyak rintangan selama perjalanannya. Dari proses perbandingan teks antara teks Jaka Menyawak dan Raden Jaka Pekik, ditemukan bahwa kedua teks tersebut tidak satu versi. Kesimpulan ini ditemukan berdasarkan analisis perbandingan metrum, cerita, dan nama tokoh.
This study examines Jaka Menyawak manuscript with a philological research scheme, which involves editing and translation. This manuscript is stored in the Sonobudoyo Museum Library Yogyakarta with the collection code PB C.190. This research focuses on pupuh I-VI. This text is in Javanese language and script and is in the form of a macapat song. Researcher will present the text in the form of editing and translations use in Indonesian. Therefore, this study uses the science of philology through the process of text editing and translation. The editing of the text is carried out using the standard edition method or repairment of text while the translation process uses a combination of these 3 methods, namely word for word translation, literal translation, and free translation. The result of this research process found that the text Jaka Menyawak tells about a young man like a lizard who can speak like a human. Along the way he met Nyi Rangdha Kasiyan and Ki Anggadigya. Jaka Menyawak has a sister named Dewi Rara Ujum. Dewi Rara Ujum tries to find her brother and she also goes through many obstacles during her journey. From the process of comparing the texts between Jaka Menyawak and Raden Jaka Pekik, it is found that both texts are not one version.This conclusion was formulated based on metrum comparison analysis, stories, and name of characters.
Kata Kunci : Naskah Jaka Menyawak, Suntingan Teks dan Terjemahan, Perbandingan Teks.