INTENSITAS BIRAHI DOMBA EKOR TIPIS PADA PEMBERIAN PAKANFLUSHINGDENGAN LEVEL DAUN KELOR (Moringa oleifera) YANG BERBEDA
SITI AISYAH, Dr. Ir. Sigit Bintara, M.Si., IPU., ASEAN Eng; Prof. Dr. Ir. Endang Baliarti, SU
2021 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan intensitas birahi domba ekor tipis dengan pemberian pakan flushing daun kelor (Moringa oleifera). Materi yang digunakan yaitu 15 ekor domba ekor tipis yang diberi pakan komplit secara flushing dengan penambahan daun kelor pada level yang berbeda yaitu 0%,10% dan 20%. Masing-masing perlakukan pakan terdapat 5 ekor domba ekor tipis dengan kode perlakukan pakan A, pakan B dan pakan C. Pemberian pakan flushing dilakukan selama dua minggu sebelum dikawinkan. Penimbangan dilakukan setiap dua minggu sekali. Pengamatan intensitas birahi dilakukan sinkronisasi dengan injeksi hormon PGF2α sebanyak 0,5 ml. Data yang diamati meliputi respon estrus, intensitas birahi, vulva bengkak, warna vulva, sekresi lendir, nilai pH , suhu vagina, populasi sel superfisial awal birahi, lama birahi,perubahan berat badan. Data intensitas birahi, vulva bengkak, warna vulva, sekresi lendir dieskspresikan secara deskriptif dalam bentuk nilai rataan±simpangan baku. Data perubahan berat badan dianalisis menggunakan grafik times series dan disajikan secara deskriptif. Data dianalisis secara stastistik dengan metode rancangan acak lengkap pola searah (One WayANOVA). Data yang berbeda antar perlakuan diuji lanjut menggunakan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) pada populasi sel superfisial, dan lama birahi dengan hasil rerata perlakuan pakan A, B, dan C adalah (67,20 ± 2,77%); (71,20 ±2,58%); (69,60 ± 2,91%), (26,8 ± 3,89); (38,80 ± 9,62); (39,2 ± 9,52) jam, dan (3,62 ± 0,88); (5,41 ± 1,00);. Disimpulkan bahwapopulasi sel superfisial, danlama birahi meningkat pada pemberian pakan flushing dengan penambahan daun kelor.
This research was to determine differences in estrus intensity of thin-tailed sheep by feeding flushing moringa leaf (Moringa oleifera). The research were carried out by using in 15 thin tailed sheep which were fed complete flushing diet with addition of Moringa levaes at different levels, 0%, 10% and 20%. Each treatment consisted of 5 thin tailed sheep with the treatment code for feed A, feed B and feed C. Flushing feeding wascarried out for two weeks before mating. Weighing is done every two weeks. Observation of estrus intensity was provided after the cattle were synchronized with the prostaglandin hormone as much as 0.5 ml which was injected intramuscularly. The variable observed in study included estrus response, estrus intensity, oedem of vulva, reddening of vulva, mucus secretion, pH of vagina, vaginal temperature, superficial cell population, duration of estrous, body weight gain. The data on estous intensity, oedem of vulva, reddening of vulva, mucus secretion expressed descriptively in the form of mean value ± standard deviation. The data were by analyzedby One Way ANOVA. Different data between treatments were further tested using Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results showed significant differences (P<0.05) in the superficial cell population, and duration of estrousthe mean results of the A, B, and C feed treatments were( 67.20 ± 2.77%); (71.20 ±2.58%); (69.60 ± 2.91%), (26.8 ± 3.89); (38.80 ± 9.62); (39.2 ± 9.52) hours, (3.62 ± 0.88); (5.41 ± 1.00).It isconcluded that the superficial cell population, duration of estrous and body weight gain increased on flushing feeding with the addition of Moringa leaves.
Kata Kunci : Intensitas Birahi, Domba Ekor Tipis, Daun Kelor, Pakan Flushing