PERUBAHAN PERILAKU PERJALANAN PENUMPANG ANGKUTAN BUS DAN KERETA API PADA MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus : Rute Tasikmalaya - Yogyakarta)

ANDI SAPUTRA PRATAMA, Dr. Ir. Dewanti, M.S.

2021 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Penyakit coronavirus disease (Covid-19) yang muncul dan menyebar diseluruh penjuru dunia sejak awal tahun 2020 menyebabkan beberapa perubahan kebijakan di berbagai negara. Salah satu perubahan kebijakan yang terjadi di Indonesia setelah pandemi ditetapkan yaitu pembatasan perjalanan jarak jauh. Perbedaan kebijakan pada penyedia layanan bus dan kereta api yang meliputi kewajiban menuruti protokol kesehatan bagi calon penumpang yang secara tidak langsung mempengaruhi perubahan perilaku calon penumpang dan menumbuhkan rasa khawatir dalam melakukan perjalanan maupun pemilihan moda. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku perjalanan dan tingkat kekhawatiran penumpang bus dan kereta api rute Tasikmalaya - Yogyakarta. Untuk melihat perubahan tersebut maka dilakukan pengumpulan data 151 responden melalui kuesioner yang mencakup karaktersitik responden (sosial, ekonomi, dan demografi), karakteristik perilaku perjalanan responden (maksud, waktu, frekuensi, dan biaya), tingkat kekhawatiran yang dirasakan responden, serta alternatif penerapan GeNose. Data dari kuesioner diolah secara statistik komparatif dengan metode wilcoxon signed-rank test, tabulasi silang (crosstab), dan regresi linear berganda untuk mengetahui signifikansi perubahan, hubungan, dan faktor yang menyebabkannya. Hasil analisis komparatif menunjukan adanya perubahan signifikan pada biaya dan frekuensi perjalanan responden. Sebanyak 47.7% biaya perjalanan meningkat dan 55% frekuensi perjalanan pun meningkat pada saat pandemi. Akan tetapi, hasil menunjukan tidak adanya perubahan signifikan (Sig. kurang dari 5%) pada maksud dan waktu perjalanan. Uji crosstab menunjukan data bahwa tidak semua karakteristik responden berpengaruh terhadap pemilihan moda maupun karakteristik perilaku perjalanan. Beberapa yang paling banyak memiliki pengaruh (Sig. kurang dari 5%) yaitu usia, tingkat pendidikan, dan pendapatan. Pengujian regresi linear berganda menghasilkan data sebesar 96.7% responden khawatir dalam memilih moda dengan alasan protokol kesehatan (social distancing, faceshield, dll). Akan tetapi meskipun 98.7% setuju penerapan GeNose, hasil uji menunjukan bahwa data invalid dan tidak ada pengaruh antar variabelnya.

Coronavirus disease (Covid-19) that emerged and spread all over the world since early 2020 has caused several policy changes in many countries. One of policy changes that occured in Indonesia is the restriction on long-distance travel. The different regulation on bus or train regulator are all about health protocols for passengers which inderectly affect the changes of their travel behaviour and sense of worried while traveling and choosing modes. Therefore, this research was purposed to see the changes of travel behavior and the level of concern of bus and train passengers on Tasikmalaya City to Yogyakarta route. To analyze these changes, data were collected through online questionnaires with surveys covering the respondent's characteristic (social, economic, and demographic), travel behavior (purpose, time, frequency, and cost), the level of concern, and an application of GeNose of 151 respondents. Data from questionnaires were processed statistically with wilcoxon signed-rank test, cross tabulation, and multiple-linear regression methods to identify the changes, relations, and causes. Based on the results of comparative analysis, there are some significant change in the travel costs and travel frequencies. As many as 47.7% of travel costs increased and 55% of travel frequencies also increased during the pandemic. Yet the results showed there are no significant change (Sig. kurang dari 5%) in the travel purposes and travel times. The crosstab test results prove that only some respondent's characteristics that affect to modes selection or travel behavior. Age, education level, and monthly income are the most influence (Sig. kurang dari 5%) on modes selection and travel behavior. Multiple-linear regression test proves that 96.7% of respondents are worried while choosing a mode because of the health protocols (social distancing, faceshield, etc.). However, although that 98.7% of respondents are agreed with the application of GeNose, the regression test shows that the data was invalid and there are no influences amongst the variables.

Kata Kunci : Pandemi, perilaku perjalanan, pemilihan moda, wilcoxon signed-rank, crosstab