Pencapaian Konsep Desa Pintar Nusantara dalam Pengembangan Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar
NUGRAHENI DYAH RUSMA, Wigke Capri Arti Sukmana Putri, S.IP., MA.
2021 | Skripsi | S1 POLITIK DAN PEMERINTAHANFokus kajian ini membahas mengenai Pencapaian Konsep Desa Pintar Nusantara dalam Upaya Pengembangan Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Desa Kemuning merupakan salah satu desa di Kabupaten Karanganyar yang sudah mulai menerapkan konsep desa pintar. Dimensi pembangun desa pintar seperti halnya smart government, smart society, smart economy dan smart environment masih menghadapi berbagai kendala yakni keterbatasan jaringan dan minimnya partisipasi masyarakat sehingga menghambat penerapan konsep desa pintar. Oleh karena itu, perlu diketahui bagaimana implementasi konsep desa pintar di desa Kemuning. Penelitian ini bertujuan untuk menilai penerapan konsep desa pintar di desa Kemuning. Penilaian penerapan konsep desa pintar di desa Kemuning dilihat dengan empat (4) tahapan Sustainable Smart Village dalam roadmap digitalisasi desa. Tahapan 1 adalah konektivitas internet dan infrastruktur pendukung TIK. Tahap 2 adalah pemanfaatan TIK dalam Tata Kelola Desa. Tahap 3 adalah Berkembangnya IT literacy desa. Tahap 4 adalah pemanfaatan TIK dalam berbagai aspek kehidupan desa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis yang fokus mendeskripsikan atau memberikan gambaran mengenai pencapaian pilot project desa pintar nusantara dalam upaya pembangunan desa Kemuning. Kerangka konsep desa pintar digunakan untuk menjelaskan apakah pencapaian pelaksanaan desa pintar di desa Kemuning telah berjalan sesuai dengan konsep. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pencapaian semua aspek pelaksanaan desa pintar di desa Kemuning masih kurang maksimal. Dimensi smart government terkendala dengan sistem dan pengadaan teknologi yang kurang matang. Dimensi smart society dan smart economy terkendala dengan kualitas masyarakat dan minimnya keterlibatan masyarakat. Dimensi smart environment tidak masuk dalam perencanaan program desa pintar di desa Kemuning.
The focus of this study discusses the Achievement of the Smart Village Nusantara Concept in the Development Efforts of Kemuning Village, Ngargoyoso District, Karanganyar Regency. Kemuning Village is one of the villages in Karanganyar Regency which has started to implement the smart village concept. The dimensions of smart village development, such as smart government, smart society, smart economy and smart environment, still face various obstacles, namely network limitations and lack of community participation, which hampers the application of the smart village concept. Therefore, it is necessary to know how to implement the smart village concept in Kemuning village. This study aims to assess the application of the smart village concept in Kemuning village. The assessment of the application of the smart village concept in Kemuning village is seen with four (4) stages of Sustainable Smart Village in the village digitization roadmap. Stage 1 is internet connectivity and ICT supporting infrastructure. Phase 2 is the use of ICT in Village Governance. Stage 3 is the development of village IT literacy. Stage 4 is the use of ICT in various aspects of village life. This research is a qualitative research using descriptive analysis method that focuses on describing or providing an overview of the achievements of the smart village nusantara pilot project in the development of Kemuning village. The concept of a smart village is used to explain whether the achievement of implementing a smart village in Kemuning village has been running according to the concept. The data collection techniques used are observation, interviews, and documentation studies. The results showed that the achievement of all aspects of the implementation of smart villages in Kemuning village was still not optimal. The dimension of smart government is constrained by an immature system and procurement of technology. The dimensions of smart society and smart economy are constrained by the quality of the community and the lack of community involvement. The smart environment dimension is not included in the smart village program planning in Kemuning village.
Kata Kunci : Pencapaian, Desa pintar, Pengembangan Desa.