Arus Migrasi Keluar Pekerja Migran Indonesia pada Masa New Normal di Desa Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur
AULIA WULANDARI, Danang Arif Darmawan, S.Sos., M.Si.
2021 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAANPenerapan adaptasi kebiasaan baru atau new normal menghadirkan berbagai regulasi baru yang membutuhkan adaptasi ekstra baik di negara asal maupun negara tujuan migrasi. Sebagai salah satu negara yang aktif mengirim pekerja migran, Indonesia memiliki daerah kantong-kantong pemasok pekerja migran yang juga terdampak dengan kondisi ini. Daerah-daerah kantong ini kemudian dihadapkan pada tantangan untuk menampung Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang keberangkatannya tertunda serta menampung PMI yang kembali dan permasalahan PMI ilegal. Salah satunya adalah Desa Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini kemudian berfokus pada bagaimana arus migrasi keluar pekerja migran pada masa new normal di desa tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan metode analisis model Miles dan Huberman 1984 untuk menjelaskan proses-proses yang ditemukan di lapangan. Penelitian ini menggunakan data-data primer yang diperoleh melalui proses observasi terus-terang atau tersamar dan wawancara mendalam (indepth interview) serta data-data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan literatur terkait. Data-data yang diperoleh kemudian divalidasi. Teknik validasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi penyidik atau pengecekkan sejawat (Hadi, 2016). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arus migrasi keluar PMI ilegal di Desa Lendang Nangka Utara cenderung lemah sejalan dengan terhambatnya kegiatan pengiriman secara resmi atau legal. Di sisi lain, penelitian ini juga menemukan pola baru pada proses keberangkatan migrasi legal pada masa new normal di desa ini serta variasi pola ilegalisasi PMI setelah sampai di negara tujuan yang cenderung lebih sering terjadi dibandingkan dengan proses keberangkatan ilegal di Desa Lendang Nangka Utara. Lebih lanjut, menanggapi permasalahan ini pemerintah desa saat ini hanya dapat melakukan upaya pemberian pelatihan-pelatihan pengembangan kompetensi sumber daya manusia khusunya dalam mengelola potensi desa yang tersedia. Namun, disimpulkan belum terlalu dirasakan oleh masyarakat. Temuan-temuan tersebut kemudian dijelaskan lebih lanjut meggunakan teori-teori migrasi, teori tindakan sosial serta konsep survival strategy.
The implementation of new habits adaptation or the new normal has generating various new regulations. The existence of this regulation requires an extra adaptation in both the country of origin and the country of migration destination. As one of the countries who actively send migrant workers, Indonesia has migrant workers enclaves which affected by this condition. The enclaves then faced with various challenges. Such as, accommodating the Prospective Indonesian Migrant Workers (CPMI) that have delayed their departure by this new regulations, accommodating the returning PMIs and illegal PMI problems. One of them is North Nangka Lendang Village, Masbagik District, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara. This research by then focused on how is the outflow of migrant workers during the new normal period in North Lendang Nangka village.This Research used a qualitative research method with a descriptive approach and the analysis method of the Miles and Huberman 1984 model to explain the processes we�¢ï¿½ï¿½ve found in the Research field. This study using the primary data which obtained through the process of open or disguised observation and in-depth interviews. Then, the secondary data obtained through the study of documentation and related literature. The obtained data would be validated. This research using a triangulation of sources and triangulation of investigators or colleagues (Hadi, 2016) as a data validation techniques. The result of this research showing that the migration outflows of the illegal Indonesian migrant workers is lowly or weak, in line with the blockage of legal outflow during the New normal era. This research also found a new pattern of the legal migration departure process during the new normal period and variations in the pattern of illegalization of PMI after arriving in the destination country which tended to occur more frequently than the illegal departure process in Lendang Nangka Utara Village. Furthermore, responding to this problem, the current village government can only make efforts to provide human resource competency development training, especially in managing the available village potential. However, it is concluded that the community has not really affected by this programs. These findings then explained using migration theories, social action theory and the concept of survival strategy.
Kata Kunci : New Normal, Pekerja Migran Indonesia (PMI), Arus Migrasi keluar PMI, Desa Lendang Nangka Utara / The Keywords : New Normal, Indonesian Migrant Workers (PMI), The migration Outflow of PMI, North Nangka Lendang Village.