Laporkan Masalah

KARAKTERISTIK DAN SEBARAN PERTANIAN HORTIKULTURA PERKOTAAN DI KOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

AHMAD FIKRI, Dr. Sudrajat, M.P.

2021 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGAN

Secara sederhana, ketahanan pangan dapat diartikan kemampuan mempertahankan dan mengamankan persediaan pangan pada suatu wilayah. Salah satu bentuk ketahanan pangan dapat diperoleh dengan melakukan kegiatan pertanian perkotaan. Pertanian perkotaan memanfaatkan lahan-lahan sempit, ruang vertikal, dan pemanfaatan teknologi agar dapat dimanfaatkan untuk menanam sumber pangan. Penelitian dilakukan terhadap kelompok tani yang melakukan usahatani hortikultura di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan penelitian ini yaitu (1) mengetahui karakteristik dan praktik pertanian hortikultura perkotaan di Kota Yogyakarta, dan untuk (2) memetakan sebaran lokasi pertanian hortikultura perkotaan di Kota Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran (kuantitatif dan kualitatif). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data primer melalui survei menggunakan kuesioner terhadap 74 kelompok tani hortikultura perkotaan se-Kota Yogyakarta, wawancara dengan informan kunci, observasi lapangan dan daring, serta data sekunder dari dokumen resmi, berita dan studi pustaka. Tujuan penelitian pertama dianalisis dengan pendekatan statistik deskriptif, dan tujuan kedua dengan pendekatan deskriptif keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik fisik pada pertanian hortikultura perkotaan di Kota Yogyakarta didominasi dengan teknik budidaya secara vertikultur dengan memanfaatkan ruang-ruang kosong pada halaman/pekarangan/teras rumah yang dapat ditanami dengan tanaman sayur. Kelompok tani termotivasi untuk melakukan pertanian perkotaan karena alasan ekonomi, dengan penghasilan rata-rata setiap kelompok tani berkisar di bawah Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah). Praktik pertanian perkotaan telah difasilitasi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta dengan program seperti Kampung Sayur dan Lorong Sayur serta Lumbung Mataram. Setelah dilakukan pemetaan sebaran kelompok tani, hasil menunjukkan bahwa Kelurahan Bausasran di Kecamatan Danurejan menjadi kelurahan yang paling banyak memiliki kelompok tani hortikultura yang didukung dengan organisasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang aktif

In a simple term, food security is defined as an ability to maintain and to secure food reserves in an area. One of food security forms could be obtained by carrying out urban farming activities. It utilizes narrow lands, vertical spaces and use of technology for the growth of food resources. The research has been conducted on farmer groups doing horticultural farming in Yogyakarta City, Daerah Istimewa Yogyakarta. The purpose of the study is (1) to determine the characteristics and practices of horticultural urban farming in Yogyakarta City, and also (2) to map the distribution of horticultural urban farming locations in Yogyakarta City. The research method is mixed method (quantitative and qualitative) by means of carrying out primary data collecting technique through surveys which apply questionnaire to 74 farmer groups of urban horticulture throughout the City of Yogyakarta, interview with key informants, conduct field and online observations and review secondary data of official documents, news and literatures. The first research purpose is analyzed under descriptive statistic approach and the second purpose is under spatial descriptive approach. The result shows that physical characteristics of horticultural urban farming in Yogyakarta City are dominated by verticultur cultivation techniques utilizing the empty spaces at yard/terrace of homes as vegetable farmables. Farmer groups are motivated to engage in urban farming for economic reasons with average income of each group being approximately under IDR 1,000,000 (one million rupiah). Urban farming practices have been facilitated by the Yogyakarta City Government through the Yogyakarta City Agriculture and Food Service with programs such as Kampung Sayur, Lorong Sayur and Lumbung Mataram. After mapping the distribution of farmer groups, results show that Bausasran Village in Danurejan District is the village with the most horticultural farmer groups supported by an active organization of Farmers Group Association (Gapoktan).

Kata Kunci : Ketahanan Pangan, Pertanian Perkotaan, Usahatani Hortikultura, Kota Yogyakarta / Food Security, Urban Farming, Horticultural Farming, Yogyakarta City

  1. S1-2021-397427-abstract.pdf  
  2. S1-2021-397427-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-397427-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-397427-title.pdf